1.
Beberapa Pandangan.
Manusia
merupakan mahluk yang paling misteri. Penyelidikan dan pandangan tentang
keberadaannya, merupakan obyek yang sangat menarik dan paling rumit, hingga tak
kunjung selesai untuk dibicarakan. Kajian tentang manusia dan prilakunya telah
melahirkan berbagai disiplin ilmu. Ilmu sosial, budaya, politik, ekonomi, seni,
etika dan aneka ragam paham filsafat. Diantara penyelidikan yang sangat menarik
dan sangat rumit, adalah menjawab pertanyaan; Apakah ada manusia sempurna itu ?. Jika ada,
berapa jumlahnya?. Serta apa ukuran untuk menentukan dan mengetahuinya ?.
Berbagai
pandangan telah dimunculkan oleh para ahli. Pertama, ada yang
berpandangan kesempurnaan manusia ditinjau dari kekuasaannya. Semakin luas dan
besar kekuasaan seseorang, semakin sempurna jati dirinya. Manusia, dapat
dikatakan sempurna, jika telah menjadi raja perkasa diatas bumi yang tidak ada
yang mengalahkannya. Kedua, ada yang meninjau kesempurnaan manusia dari
sisi kepuasan dan kebebasannya. Semakin bebas ia berbuat tanpa ada yang
menghalangi, maka semakin puas hidupnya, dan berarti sempurna pula
kemanusiaannya. Kedua paham ini dimunculkan oleh kaum kafirin (atheis).
Ketiga, kaum humanis berpandangan bahwa kesempurnaan manusia, ditinjau dari sisi
etika, prilaku serta sikapnya terhadap sesama dan alam lingkungannya. Semakin
banyak darma yang dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan lingkungan, maka
semakin sempurna kemanusiannya. Dan keempat, ada pula yang berpandangan
kesempurnan manusia ditinjau dari tingkat kesadarannya kepada Tuhan Pencipta
dan Penguasa Alam semesta. Seseorang, ketika berinteraksi dengan makhluk,
jiwanya dapat terbebas dari ketergantungan kepada makhluk yang ada
dilingkungannya maupun ego diri, dan hanya tergantung kepada Allah Swt. Semakin
tinggi pendakian ruhani yang dicapai, ia akan naik ketingkat pemahaman dan
kesaksian terhadap ketunggalan wujud Tuhan Yang Maha Esa (maqam Wahidiyah
dan Ahadiyah, atau dalam istilah lain disebut maqam wahdatus syuhud).
Dengan pencapaian ini seseorang akan mendapat anugrah paling agung dan
sempurna, berupa sinar Asma dan Akhlaq Allah Swt.[1] Anugrah inilah yang diperuntukkan kepada
para nabi dan rasul sejak Nabi Adam As sampai Rasulullah Saw.
Contoh-contoh dalam beberapa strata kehidupan berikut ini, akan lebih memperjelas
adanya makhluk terbaik dalam setiap kehidupan, misalnya :
1)
Dalam
sosial masarakat, ada yang manusia terbaik (karena kwalitas atau karena
keturunan) yang dijadikan pemimpin, yang mana ia sebagai pusat pengaturan dan
pembagian kekuasaan dalam lingkungannya.
2)
Dalam
setiap lingkungan masyarakat, terdapat markas/ kantor sebagai tempat pusat pengaturan
atau kekuasaan. Misalnya setiap negara, propinsi, atau daerah kabupaten
memiliki tempat pusat pemerintahan yang
disebut Ibu kota.
3)
Dalam
dunia olah raga juga terdapat pemain atau team yang tergolong ringking ter-bawah,
bawah, menengah, atas, dan ter-atas.
a.
Dalam
setiap kompetisi sepakbola dunia yang diselenggarakan 4 tahun sekali,
melahirkan tim serta pemain ter-baik.
b.
Dalam
setiap pergantian tahun, kita mengenal nama-nama olahragawan terbaik. Misalnya
dalam tahun 1980 – 1900, kita mengenal nama Andre Agassi, Steffi Graff, Martina
Navratilova, Gabrille Sabatini, Yayuk Basuki (tenis lapangan). Dalam sepak
bola, kita mengenal nama Pele, Ronaldo, Romario, Digo Amandow Maradona, Josh
Weach, Rutt Gullit, Fans Basten dll. Dalam dunia bulutangkis, kita mengenal
Rudi Hartono, Lim Swi King, Morthen Van Hanshen, dll.
4)
Bila
dibandingkan dengan planet lain, bumi merupakan planet paling lengkap komponen
kimiawinya, hingga dapat memberikan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh manusia
dan hewan.
5)
Bila
dibandingkan dengan mahluk lain, susunan kimiawi jasmani manusia merupakan susunan
yang paling lengkap dan sempurna.
6)
Dalam
organ tubuh manusia terdapat saraf sebagai pusat penggerak dan
pengendali organ lainnya. Gerakan tubuh, bukan muncul dari masing-masing organ,
tapi dikendalikan oleh saraf yang besarnya kurang lebih 4 cm. Organ yang sangat
kecil ini dapat mengendalikan organ lain yang besarnya beratus-ratus kali.
Bahkan syaraf manusia ini mampu mengendalikan sebuah organisasi atau Negara
yang besar.
7)
Jiwa
manusia merupakan jiwa paling sempurna bila dibandingkan dengan jiwa mahluk
lain (hewan, jin, setan, malaikat dan lainnya).
8)
Tingkatan
iman dan taqwa seseorang kepada Allah Swt wa Rasulihi Saw, ada yang rendah, menengah,
tinggi dan tertinggi.
D. Jadi, kehidupan ini telah menunjukkan adanya satu mahluk yang tertbaik
dan paling semurna organ tubuh dan
jiwanya, yang karenanya ia menjadi pusat
dari seluruh mahluk.
Dan dalam
konsep Islam, pusat mahluk tersebut terdapat pada manusia yang masih hidup dalam alam
fana, dan bukan
pada mereka
yang telah pulang kerahmatullah. Setiap manusia organ tubuhnya mengandung
komponen dari seluruh kimiawi yang ada didalam alam semesta ini. Oleh Allah Swt, manusia ditempatkan pada
planet bumi yang susunan kimiawinya juga meliputi seluruh kimiawi yang ada pada planet
lain. Jika manusia, dapat mengembangkan jiwa
spiritualnya sampai kepada tingkat kesempurnaan, maka ia akan menjadi pusat
makhluk secara batiniyah.
E. Pembimbing
Ruhani
Sedangkan
akhlak para waliyullah Ra didapatkan dari pancaran Rasulullah Saw. Seseorang,
setelah melalui latihan (mujahadah) serta menaiki beberapa tahapan jiwa,
barulah ia mendapatkan anugrah akh[1]. Kemuliaan akhlak yang dimiliki oleh Rasulullah Saw didapatkan secara
langsung dari Allah Swt. lak yang karimah. Diantara tahapan jiwa tersebut; pertama,
takhalli : pembersihan jiwa dari akhlak yang tercela (syirik,
ujub, riya’ dan linnya). Kedua, tahalli : pengisian jiwa
dengan akhlak yang terpuji (taqwa, ihsan, sabar, ridla, syukur dan lainnya). Baru kemudian memperoleh tajalli : Allah Swt
menampakkan diri serta menyinarkan akhlak-Nya.
No comments:
Post a Comment