Monday, June 2, 2014

HAL NIDA’ BERDIRI MENGHADAP EMPAT ARAH

HAL NIDA’ BERDIRI MENGHADAP EMPAT ARAH

Nida’ “Fafirruu Ilallah” dengan berdiri menghadap kearah empat penjuru adalah mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim ‘ala nabiyyina wa ‘alaihis sholaatu wassalam. Yaitu sesaat setelah membangun (renovasi) Ka’bah, beliau menyeru kepada para manusia supaya menjalankan ibadah haji. Didalam menyeru itu beliau berdiri diatas gunung Abi Qubes menghadap ke arah utara, selatan, timur dan barat. Dan di dalam al-Qur’an ada disebutkan perintah supaya ummat Nabi Muhammad Saw mengikuti Agama Nabi Ibrahim As.
قُلْ صَدَقَ اللهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيْمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (آل عمران : ٩٥)
Katakanlah (Muhammad) : Maha benarlah Allah, maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. [03] Ali Imron : 95).
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَللهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ (آل عمران: ٦٨)
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Nabi Muhammad) serta orang-orang yang beriman. Dan Allah adalah pelindung semua orang yang beriman. (QS. [03] Ali Imron : 69).
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (الحج : ٢٧)
Dan serukanlah kepada manusia mengerjakan ibadah haji niscaya. mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai onta. (QS. [22] Al-Hajj : 27)

وَفِى تَفْسِيْرِ هٰذِهِ الأَيَةِ : فَنَادَى إِبْرَاهِيْمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى جَبَلِ أَبِى قُبَيْسٍ : يَآأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ رَبَّكُمْ بَنَى بَيْتًا وَأَوْجَبَ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ فَأَجِيْبُوا رَبَّكُمْ, وَالْتَفَتَ بِوَجْهِهِ يَمِيْنًا وَشِمَالاً وَشَرْقًا وَغَرْبًا (تفسير الجلالين)
Dan didalam tafsir ayat ini disebutkan :
Maka Nabi Ibrahim AS berdiri di atas jabal Abi Qubais dan berseru : “Wahai para manusia, sesungguhya Tuhanmu telah mendirikan Buitulloh (Ka’bah ) dan telah mewajibkan kepada kamu sekalian supaya mengerjakan ibadah haji”. Dan beliau menghadap ke arah utara, selatan, timur dan barat. (Tafsir Jalalain).


Petunjuk Pelaksanaan Nida’ Berdiri Menghadap Empat Penjuru.

Sikap batin menggetarkan jiwa sekuat-kuatnya memohon kepada Allah SWT agar nida’ / ajakan ini disampaikan kepada hati sanubari manusia seluruh dunia termasuk diri kita sendiri dan keluarga, serta diberikan kesan yang mendalam.

Sikap lahir disesuaikan dengan sikap batin, kedua tangan lurus kebawah disamping kedua paha. pandangan mata lurus kedepan (tidak menunduk dan tidak menoleh). Pemindahan arah hadap, sesudah sempurna bacaan “waqul jaa al haqqu ....“ dan mendahulukan kaki kanan. Yang dibaca tiap-tiap arah ialah membaca surat al-fatihah 1x, Fafirruu ... 3x, waqul ja-al ..... 1x, yang pertama menghadap kearah barat kemudian utara, timur dan selatan, memohon kepada Allah SWT agar nidak panggilan ini ditembuskan ke dalam hati sanubari umat masyarakat seluruh dunia termasuk keluarga serta dirinya sendiri, membayangkan wujud dunia ini dan diri kita berada di tengahnya, mengarahkan pandangan batin ke arah barat (ketika menghadap ke arah barat), mulai dari diri kita sampai ujung dunia sebelah barat. Mengitari belahan bumi dibawah kita dari barat ke timur, notok (batas akhir) dunia timur, kembali ( secara imajinasi) ke arah barat lewat belakang kita, demikian seterusnya pada tiap-tiap arah tersebut.

FAFIRRUU ILALLAH : supaya umat dan masyarakat termasuk diri kita sendiri cepat-cepat sadar kembali dan mengabdikan diri kepada Allah SWT. melarikan diri dari cengkraman imprialis nafsu.

WAQUL JAA-AL HAQQU ..... dst : semoga akhlak-akhlak yang rusak/ bejad diganti oleh Allah SWT dengan akhlak yang baik, dan jika memang sudah diqodar tidak bisa diharapkan jadi baik, mohon lekas-lekas dihancurkan saja dari pada makin lama makin parah dan berlarut-larut.

AL-FAATIHAH !.    (MUJAHADAH)


No comments:

Post a Comment