Saturday, March 1, 2014

007.09.117 - "Tausyiah : Fatwa amanah dan doa restu Mbah KH. Abdul Madjid Ma’roef Mu’alif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra.


Menggapai Ma'rifat dan Mensucikan Hati Dengan Sholawat Wahidiyah
27 Februari · 2014

IX. 09.117 - "TAUSIYYAH/KULIAH WAHIDIYAH/FATWA AMANAT DAN DO'A RESTU

007.09.117 - "Tausyiah : Fatwa amanah dan doa restu Mbah KH. Abdul Madjid Ma’roef Mu’alif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra.

"ALLOH SWT MERAHASIAKAN RIDLO DAN MURKANYA PADA TIGA TEMPAT.

Ke 1: Pada Thaatnya. Maka jangan sekali-kali meremehkan thaat kepada Alloh dan Rosul-Nya sekalipun kelihatannya THOAT/IBADAH yang kecil, remeh atau sepele, apalagi yang besar, yang kecil aja jangan, sebab mungkin sekali Ridlo-Nya Alloh wa Rosuulihi SAW ada disitu.

Al-kisah : Tuan Syeh Imam Al-Ghozali Al-Ghouts Fii Zamanihi RA selamat dari siksa kuburnya sebab memberi minum lalat ketika beliau sedang mengarang sebuah kitab Ihya' 'Ulumuddin. Ada lalat yg kehausan, Tuan Syeh berhenti menulis karena mempersilakan Lalat yg sedang kehausan itu utuk minum sepuasnya dulu. Sebab itu Alloh SWT ridlo dan menyelamatkan siksa kuburnya karena Beliau thoat yg kelihatannya sangat sepele dan kecil, cuma memberi minum seekor lalat yg kehausan, Beliau selamat dari siksa kubur bukan karena ngarang kitab dan bukan karena ibadah2nya yang lain2, demikian itu menjadi sebab Beliau Tuan Syeh selamat dari SIKSA KUBURNYA.

Al-Kisah: Pernah ada seorang pelacur di jaman Nabi Musa AS ketika dia kelelahan setelah melewati perjalanan yang panjang dan kehausan. Lalu dia dapati ada sumur air di tempat dekat dia beristirahat. Setelah bersusah payah dia masuk kedalam sumur mengambil air dengan sepatunya, lalu ketika keluar didapatinya seekor anjing kecil sedang kehausan. Lalu karena kasihan melihat anjing kecil itu maka diberikanlah air tersebut kepada anjing kecil itu. Asbab kejadian ini Allah telah ridho kepada pelacur tersebut dan mengampuni seluruh dosanya, lalu memasukkannya ke dalam SurgaNya Allah Ta’ala.

Ke 2: Pada kemaksiatannya. Maka jangan sekali-kali menganggap remeh walaupun itu maksiat yg kecil atau remeh kelihatannya, jangan sekali-kali melanggar perintah Allah Wa Rosulihi SAW yang kecil, apalagi melanggar perintah Alloh wa Rosuulihi SAW, atau dosa-dosa yang besar, yg kecil dan remeh aja jangan. Sebab mungkin Murkanya Alloh wa Rosuulihi SAW ada disitu.

Al-Kisah: Ada di jaman Nabi SAW seorang perempuan tua ahli ibadah, yang sudah menghabiskan banyak waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah. Namun si nenek tua ini mempunyai kebiasaan suka melalaikan kucing peliharaannya dari memberikannya makanan. Akibat dari perbuatannya ini akhirnya kucing peliharaannya yang di ikat dan dikurung tersebut mati kelaparan. Maka apa kata Nabi SAW mahfum bahwa nenek tua itu adalah penghuni neraka.

Al-Kisah: Pernah ada seorang ahli ibadah di jaman Nabi Musa AS yang kerjanya selama 300 tahun hanya beribadah saja kepada Allah. Suatu hari ketika dia meminta kepada Nabi Musa untuk menanyakan kepada Allah surga mana yang Allah berikan sebagai balasan terhadap ibadahnya. Lalu Allah menjawabnya melalui Nabi Musa AS bahwa dia itu adalah penghuni Neraka.

Ke 3: Pada kekasihnya atau Wali-Nya Alloh SWT, maka bersikap santunlah dan berhusnudhonlah (berprasangka baiklah) kepada semua orang tanpa pandang bulu, sebab mungkin Dia seorang Walinya Allah SWT, bahkan mungkin Beliau adalah seorang Sulthonul Auliya'/Ghoutsu Hadzaz Zaman RA. Karena Alloh SWT sangat ridlo dan mencintai kepada orang-orang yang menjadi Kekasih-Nya dan sangat murka kepada orang-orang yang membenci, menghina, melecehkan atau bahkan mengkontrasi Kekasih-Nya atau Wali-Nya Alloh SWT.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda dalam hadis Qusdi:
Alloh SWT berfirman: "Barangsiapa yang menunjukkan permusuhan dengan Wali-Ku maka Aku menyatakan perang dengannya."

Sambungan hadist qudsi tersebut adalah :

"Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada kewajiban yang Aku wajibkan, dan hambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan perbuatan sunnah hingga Aku mencintainya, maka jika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia memukul dengannya, dan kakinya yang ia berjalan dengannya, dan apabila ia meminta kepadaKu pasti Aku memberinya, dan jika ia meminta perlindungan kepadaKu pasti Aku melindunginya, Aku belum pernah ragu dari melakukan sesuatu, seperti keraguanKu terhadap jiwa seorang mukmin yang tidak suka mati dan Aku pun tidak suka menyakitinya". (HR. Bukhari)

Dikisahkan : Para ulama' besar ketika itu yg kontras kepada Beliau Tuan Syeh Abdul Qodir Al Jailani Ra pada celaka hidupnya dan su'ul khotimah akhir hayatnya. Juga dikisahkan ada seorang Nasroni yang tertolong memperoleh berkah dan karomahnya Tuan Syeh Ra karena ada rasa cinta dan belas kasihan kepada Tuan Syeh Abdul Qodir Al Jailani Ra. Itulah sebagian kecil bukti-bukti SALLAB DAN JALLABNYA para Al-Ghouts.

AL-FAATIHAH .
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS……..
YAA SAYYIDII YAA ROSULULLOH….
FAA FIRUU ILLALLOH…..

@ diringkas dan di edit tanpa mengurang maksud dan tujuan dari status Pak Ahmad Dimyati, S.Ag.
 — bersama Raden Batulawang dan 39 lainnya.
21Batal Suka ·  · 

No comments:

Post a Comment