Saturday, March 1, 2014

019.03.3001 - ANDA MENGOMENTARI DAN MENYATAKAN - HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN.....???.

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
III. 03. 3001 "ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR, KAMI MENJAWAB DAN MENANGGAPI"

019.03.3001 - ANDA MENGOMENTARI DAN MENYATAKAN - HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN.....???.

Yek Habib Gemblung : Mf..gk ada manusia itu tambah umur.pasti manusia brkurang umurnya..ajalnya makin dekat.dr itu mumpung qt masih bs brnafas..qt tingkatkan keimanan dan ketaqwaan qt kpd Allah dan rosululloh saw..dan d dlam hukum islam gak ada namanya ulang tahun..mohon d fahami'..
11 jam yang lalu · Batal Suka · 1

Ahmad Dimyathi S Ag : KALAU MAULID, MILAD SESEORANG ADA GA BIB MENURUT HUKUM ISLAM...???
11 jam yang lalu · Batal Suka · 1

Ahmad Dimyathi S Ag : FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !

XII. 12. 313 "POSTINGAN ANDA AMAT BAGUS DAN SANGAT BERMANFAAT"
011.12.313 - "HIKMAH ULANG TAHUN SY KE 56"

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakaatuh,

Keluargaku, Saudaraku dan Sahabatku Semuanya Tanpa Kecuali.......
ALHAMDULILLAH, Hari ini saya berulang tahun yang ke 56. Rasanya saya sudah semakin tua. Ya, emang sudah tua.... Entah berapa hari lg, bln lg atau tahun lg umurku ..???. Kita ga tahu..

Saya memulai beraktifitas hari ini dengan indah, gembira dan bahagia serta bersyukur kepada-Nya. Sungguh indah. Betapa tidak ? Ulang tahun saya hari ini sangat istimewa.

Saya tadi malam belum bisa memejamkan mata, hingga tepat jam 24:00 "ANAK PEREMPUAN SAYA dan IBUNYA ANAK2" mengucapin Selamat Ulang Tahun kepada sy. Demikian juga saudaraku, sahabat-sahabatku yang baik-baik tak lupa mengirim SMS DLL ucapan selamat ulang tahun. Senang sekali rasanya, hidup diantara orang-orang yang begitu baik dan perhatian. ALHAMDULILLAH, Terima kasih ISTRI DAN ANAK2KU SERTA saudara-saudaraku/sahabat2ku, sy hanya bisa membalas dengan iringan do'a ; "JAZAA KUMULLOOHU KHOIROOTI WA SA'AADAATID DUN-YA WAL AAKHIROH. AMIIN...!.

Jam 07:30 saya buka FB .... Subhanallah....Wal Hamdulillah Walaa Ilaaha Illalloohu Alloohu Akbar..... banyak juga sahabat-sahabat, baik yang sudah pernah ketemu, maupun yang cuma kenal lewat dunia maya yang ngucapin selamat ulang tahun kpdku. Terima kasih atas do'a sahabat-sahabatku ... semoga Anda juga senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan dan kekuatan dalam melakukan setiap gerak langkah kehidupan dan selalu berada di jalan yang di ridhoi oleh Alloh wa Rosuulihi SAW. AMIIN !.

Banyak sahabat yang mendo'akan agar tercita cape-capeku ... eh salah, tercapai cita-citaku. Lalu aku berfikir "waktuku sudah semakin sedikit, tetapi kerinduan ku untuk bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat buat orang lain, belum terwujud, terutama dlm Perjuangan Fafirruu Ilalloh wa Rosuulihi SAW yg sangat kita cintai ini."

Jujur, sejak dari kecil orang tua saya tidak pernah mengajarkan untuk merayakan ulang tahun dengan berpesta. Tapi justru diminta untuk merenung tentang perjalanan hidup selama satu tahun ke belakang. Lebih banyak mana, kebaikan atau kejelekanku ?. Kebanyakan orang bersenang-senang kalau merayakan ulang tahun, bukannya bersedih. Lho ? kok bersedih pak ?. Ya, karena ulang tahun pada hakikatnya justru jatah kita hidup di dunia ini semakin berkurang, bukan bertambah. Kalo pinjam istilah Si Ipin mah...... Betul, betul, betul ??

Oleh karena itu, ulang tahun saya kali ini yang bertepatan dengan SELASA tanggal 25 Pebruari 2014 , semoga menjadi berkah, MEMBAWA HIKMAH YG BESAR dan bermanfaat. Amiin ya robbal 'alamiin.

Sekali lagi, buat keluargaku, saudaraku dan sahabat-sahabatku yang baik, ALHAMDULILLAH, TERIMA KASIH ATAS UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN KELAHIRAN SY KE 56 (25-02-1958 - 25-02-2014), DLM ULANG TAHUN INI SAYA HANYA MEMOHON MA'AF LAHIR DAN BATIN DENGAN RENDAH HATI DAN SUNGGUH2, JUGA MOHON DO'A RESTU DAN BANTUAN/ KADO MUJAHADAH KPD KELUARGAKU/SAUDARAKU/SAHABATKU SEMUANYA, SEMOGA KITA SEMUANYA SELALU DIBERI KESEHATAN, KEBERKAHAN, UMUR PANJANG, KEMANFAATAN, KEMASLAHAHAN, KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAAN LAHIR BATIN, SERTA DIBERI LEBIH MENINGKAT DAN MAJU/SUKSES DLM SEGALA BIDANG LAHIRIYYAH DAN BATINIYYAH, dan sll dlm lindungan hidayah taufiq Alloh SWT, kemulyaan syafaat tarbiyyah Rosululloh SAW barokah karomah nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra beserta keluarga dkk..... AMIIN !. (AL-FAATIHAH - MUJAHADAH !). ATAS UCAPAN SELAMAT TSB DAN ATAS PERHATIAN SAUDARAKU SEMUANYA KEPADA SAYA, SAYA HANYA DPT MEMBALAS DAN MENGUCAPKAN ALHAMDULILLAH DAN JUTAAN TERIMA KASIH TERIRING DO'A : "JAZAA KUMULLOOHU KHOIROOTI WA SA'AADAATID DUN -YA WAL AAKHIROH (Semoga Alloh SWT memberikan BALASAN kebaikan dan kebahagiaan yang sempurna di dunia dan akherat kepada ANDA semuanya. AMIIN !. (AL-FAATIHAH - MUJAHADAH !.)...... semoga kita dapat menjalankan IBADAH APAPUN dengan "imanan wahtisaban" semoga kita mendapatkan "ghufirolahu maa taqoddama min dzambih" ... artinya, kalau kita menjalankan IBADAH APAPUN dengan dijiwai imanan (BILLAH) dan penuh keikhlasan (LILLAH) serta Lirrosul - Birrosul ..dst.., maka Allah SWT akan menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu, BAHKAN DOSA2 YG TELAH LALU AKAN DIJADOKAN HASANAT OLEH ALLOH SWT, PABILA BERTAUBAT DENGAN TAUBATAN NASHUHA. Dan semoga kita dapat bertemu kembali dengan tahun depan. Amiin ya robbal 'alamiin.

Wassalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakaatuh.

11 jam yang lalu · Suka

Yek Habib Gemblung : Pd waktu nabi muhammad saw masih hidup apa ada muuliid itu?......apa anda udah mati tha..kalau anda udah mati.qw akan menhauli anda.mf
10 jam yang lalu · Telah disunting · Batal Suka · 1

Ahmad Dimyathi S Ag : KALAU MENHAULI NABI SAW APA ADA BIB....?.
sekitar sejam yang lalu · Suka

Ahmad Dimyathi S Ag : Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Menurut Islam

Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa segala macam tindakan yang kita lakukan sangat tergantung pada niatnya, innamal a’malu bin niyyat. Niat itu sendiri yang akan menentukan nilai kepada tindakan tersebut. akankah tindakan itu akan bernilai ibadah ataukah hanya sekedar tradisi semata yang tidak ada unsure ubudiyah sama sekali di dalamnya (APAKAH PERBUATAN ITU ADA NIATNYA LILLAH APA LINNAFSI ???). Begitu pula dengan merayakan hari kelahiran seseorang, HUT Kemerdekaan, HUT lahirnya Sholawat Wahidiyah dst, maupun kegiatan lainnya, seperti haul, peringatan hari besar Islam dll. Kaum Ahlussunnah Wal Jamaah memandang tradisi semacam ini dengan sikap proporsional, yaitu dengan pendirian bahwa selama di dalam acara tersebut ada unsur-unsur kebaikan (dan pelaksanaannya diniati Lillah Billah...dst...), seperti; menyampaikan tahni’ah/ucapan selamat kepada sesama muslim, mempererat kerukunan antara keluarga dan tetangga, menjadi sarana sedekah dan bersyukur kepada Allah, serta mendo’akan si anak semoga menjadi anak yang shalih dan shalihah, atau mendoakan orang tua atau teman semoga diberi berkah sisa umurnya, diberi keselamatan, kebahagiaan dll. Maka itu semua layak untuk dilaksanakan karena dianggap tidak bertentangan dengan syari’at Islam.

Maka jika ditanyakan, apakah ada dalil syara’ mengenai peringatan ulang tahun kelahiran dll. ? Jawabnya ada, yaitu dalil qiyas, yakni mengqiyaskan masalah ini dengan perilaku sahabat Nabi SAW. Imam Bukhari meriwayatkan bahwa sewaktu sahabat Ka’ab bin Malik menerima kabar gembira dari Nabi SAW. Mengenai penerimaan taubatnya, maka sahabat Thalhah bin Ubaidillah menyampaikan kepadanya UCAPAN SELAMAT (tahni’ah).

Berdasarkan riwayat tersebut, maka hukum peringatan ulang tahun kelahiran, pernikahan, dll tsb adalah mubah, hukumnya bukan haram, bahkan sebagian ulama mengatakan sunnah hukumnya, namun dengan catatan : selama tidak ada hal-hal yang munkar di dalamnya. Misalnya : menyalakan lilin, memasang gambar patung (walaupun berukuran kecil) di tengah-tengah kue yang dihidangkan atau alatul malahi (alat permainan musik) yang diharamkan. Karena hal tersebut termasuk syi’ar orang-orang non muslim atau syi’ar orang fasik. Dasar pengambilan hukum seperti tersebut di atas adalah keterangan dari kitab “al-iqna’” juz I hal. 162 :

قَالَ الْقَمُوْلِيْ: لَمْ أَرَ لأَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِنَا كَلاَمًا فِي التَّهْنِئَةِ بِالْعِيْدِ وَاْلأَعْوَامِ وَاْلأَشْهُرِ كَمَا يَفْعَلُهُ النَّاسُ، لَكِنْ نَقَلَ الْحَافِظُ الْمُنْذِرِيُّ عَنِ الْحَافِظِ الْمُقَدَّسِيِّ أَنَّهُ أَجَابَ عَنْ ذَلِكَ بِأَنَّ النَّاسَ لَمْ يَزَالُوْا مُخْتَلِفِيْنَ فِيْهِ وَالَّذِيْ أَرَاهُ أَنَّهُ مُبَاحٌ لاَ سُنَّةٌ فِيْهِ وَلاَ بِدْعَةٌ وَأَجَابَ الشِّهَابُ ابْنُ حَجَرٍ بَعْدَ اطِّلاَعِهِ عَلَى ذَلِكَ بِأَنَّهَا مَشْرُوْعَةٌ وَاحْتَجَّ لَهُ بِأَنَّ الْبَيْهَقِيَّ عَقَّدَ لِذَلِكَ بَابًا فَقَالَ: بَابُ مَا رُوِيَ فِيْ قَوْلِ النَّاسِ بَعْضِهِمْ لِبَعْضٍ فِي الْعِيْدِ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ، وَسَاقَ مَا ذُكِرَ مِنْ أَخْبَارٍ وَآثَارٍ ضَعِيْفَةٍ لَكِنْ مَجْمُوْعُهَا يُحْتَجُّ بِهِ فِيْ مِثْلِ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ وَيُحْتَجُّ لِعُمُوْمِ التَّهْنِئَةِ بِمَا يَحْدُثُ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ يَنْدَفِعُ مِنْ نِقْمَةٍ بِمَشْرُوْعِيَّةِ سُجُوْدِ الشُّكْرِ وَالتَّعْزِيَةِ وَبِمَا فِي الصَّحِيْحَيْنِ عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ فِيْ قِصَّةِ تَوْبَتِهِ لَمَّا تَخَلَّفَ عَنْ غَزْوَةِ تَبُوْكَ أَنَّهُ لَمَّا بُشِّرُ بِقَبُوْلِ تَوْبَتِهِ وَمَضَى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ طَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللهِ فَهَنَّأَهُ.

Artinya :
“Imam Qommuli berkata : kami belum mengetahui pembicaraan dari salah seorang ulama kita tentang ucapan selamat hari raya, selamat ulang tahun tertentu atau bulan tertentu, sebagaimana yang dilakukan oleh banyak orang, akan tetapi al-hafidz al-Mundziri memberi jawaban tentang masalah tersebut : memang selama ini para ulama berselisih pendapat, menurut pendapat kami, tahni’ah itu mubah, tidak sunnah dan tidak bid’ah, Imam Ibnu Hajar setelah mentelaah masalah itu mengatakan bahwa tahni’ah itu disyari’atkan, dalilnya yaitu bahwa Imam Baihaqi membuat satu bab tersendiri untuk hal itu dan dia berkata : “Maa ruwiya fii qaulin nas” dan seterusnya, kemudian meriwayatkan beberapa hadits dan atsar yang dla’if-dla’if. Namun secara kolektif riwayat tersebut bisa digunakan dalil tentang tahni’ah. Secara umum, dalil dalil tahni’ah bisa diambil dari adanya anjuran sujud syukur dan ucapan yang isinya menghibur sehubungan dengan kedatangan suatu mikmat atau terhindar dari suatu mala petaka, dan juga dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa sahabat Ka’ab bin Malik sewaktu ketinggalan/tidak mengikuti perang Tabuk dia bertaubat, ketika menerima kabar gembira bahwa taubatnya diterima, dia menghadap kepada Nabi SAW. maka sahabat Thalhah bin Ubaidillah berdiri untuk menyampaikan UCAPAN SELAMAT kepadanya”.
2Suka ·  · Promosikan · 

No comments:

Post a Comment