Saturday, May 17, 2014

"PENGAJIAN ALHIKAM DAN KULIAH WAHIDIYAH AHAD PAGI KE 124" JIKA TIDAK BILLAH; ALLOH TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEADAAN DIRI SESEORANG -

YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
"PENGAJIAN ALHIKAM DAN KULIAH WAHIDIYAH AHAD PAGI KE 124"
JIKA TIDAK BILLAH; ALLOH TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEADAAN DIRI SESEORANG -
(Pengajian Kitab Al- Hikam dan Kuliah Wahidiyah Ahad Pagi - oleh Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra - Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Ponpes Kedunglo Al-Munadhoroh)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الغَافِلُ إذا أصْبَحَ ينظُرُ ماذا يفعلُ والعاقِلُ ينْظُرُ ماذا يفعلُ اللٌه بهِ
Seseorang yang lupa dalam tauhidnya bahwa segala sesuatu itu berjalan menurut ketentuan taqdir Alloh SWT, jika pagi hari ia bingung apakah yang harus dikerjakan. Sedang orang yang sempurna akal tauhidnya memikirkan apakah yang akan ditakdirkan oleh Alloh baginya hari itu"
Orang yang lupa atas tauhid kepada Alloh, lupa kalau semua sesuatu baik yang enak, tidak enak, bahagia, celaka, sehat, itu semua adalh qodho' qodarnya Alloh. Bekerja lancar atau seret, itu semua kehendak Alloh. Orang yang lupa bahwa semua itu adalah BILLAH (Istilah Wahidiyah ), maka ketika ia bangun tidur pagi pagi,yang tampak adalah apa yang akan saya kerjakan.hingga diaku "Saya akan pergi. Saya akan bekerja, Saya akan ke kantor, ke sawah . Yang ada AKU. " AKU AKAN MELAKUKAN PEKERJAAN"
Semua pengakuan itu muncul akibat ia lupa atas qodho qodarnya Alloh SWT. Istilah Wahidiyah ia sedang tidak BILLAH. Kalau kita mulai bangun tidur sudah mengaku bisa melakukan gerak dan pekerjaan,sementara itu lupa pada tuhan yang menciptakan, itu tandanya hatinya tertutup.
Wal akil ...... sedangkan bagi orang yang punya akal,orang yang ngerti, memahami, ingat, hatinya tidak tidur, ia tidak lupa dari tauhidnya Alloh. Ia tidak lupa bahwa dirinya dalam penguasaan Alloh. hingga ia tidak samar lagi kepada Alloh. Semua gerakannya Billah.
Sebab kalau orang sudah benar benar sadar kepada Alloh, bertauhid kepada Alloh, sudah betul betul billah.
ia menyadari betul bahwa kala dirinya melihat dan merasakan sesuatu, semata mata billah. saat enak, saat tidak enak, saat senang dan tidak senang,saat kerja lancar ataupun tidak lancar, semua adalah Billah. Alloh yang menghendaki.
inilah perbedaan antara orang yang sadar billah dengan yang tidak. Maka ketika bangun di pagi hari langsung sadar . spontan merasa bahwa dirinya digerakkan Alloh. sebaliknya orang yang lupa kepada Alloh, ia merasa bisa bangun sendiri, merasa bisa bergerak sendiri. BERSANDAR HANYA PADA RAHMAT ALLOH. ( Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dalam ahad pagi )
_______________________________________________________
Mbah Yahi Qs wa Ra mengajarkan kepada kita , bila kamu mengisi di pengajian hendaknya diniati menjadi corong Rosululloh SAW. Begitu pula kalau kita mendengarkan , mengikuti , hendaknya diniati , dibayangkan bagaimana para sahabat mendengarkan dawuh dawuh Rosululloh SAW. Begitu pula kalau menghadap Ulama dan para Sholihin.
Mari kita niat bahwa semata mata saya ini adalah corong Rosululloh SAW. Corong Mbah Yahi QS WA RA , corong dari Syeh Ibnu Athoillah As Sakandary, corong dari Syech Sarqowi.
Mudah mudahan kita ini hanya Makholi Dzohir wa haqiqotuhu , yaa beliau beliau semuanya. Amin Ya robbal ‘alamin.
بــــــســــم الله الرحـــمــن الرحـــيــــم
٠ الحمد لله ربِّ العلمين وصلّى الله على سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه وسلّم امّا بعد ؛
اِذَافتح لك وِجْهَةٌ من التعرّفِ فلاتبال معها ان كلَّ عملُكَ
“ Apabila Alloh membukakan bagimu suatu jalam ma’rifat, maka janganlah merasa risau karena amalmu yang masih sedikit “
Walau hanya sekdipan mata , jika oleh Alloh diberi Nur Nur irfan, jangan berkecil hati. Maka binalah dengan memohon taufiq hidayah Alloh SWT. Insyaalloh apabila kita syukuri akan ditingkatkan. :
لَان شكرتُمْ لَازيْدَنَّكُمْ
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !

No comments:

Post a Comment