Thursday, May 8, 2014

syarat kita hendak mendapatkan suatu berkah dan karomah dari pada Auliya Allah (lebih-lebih kepada Al-Ghouts Ra)

  1. YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
    Muhammad Ahdi

    Adapun syarat kita hendak mendapatkan suatu berkah dan karomah dari pada Auliya Allah (lebih-lebih kepada Al-Ghouts Ra) itu ada dua syarat :

    01. Hati kita harus yakin bahwasanya org itu adalah waliyullah, sekali-kali tidak syak (ragu) kepadanya.

    02. Jangan ingkar kita kepada kewaliannya, jikalau ada pekerjaannya/perbuatannya itu bertentangan pada dzahirnya sekalipun, janganlah ingkar (tidak percaya) i'tikad kita kepadanya.

    Dan jikalau dua syarat ini tidak ada, maka tidak memperoleh suatu berkah dan karomah dari pada Aulya Alloh (lebih2 Al-Ghouts) sekalipun berkhidmah kepadanya seratus tahun (lebih2 tidak berhidmah), bahkan balaun 'adhiim (musibah besar) dan dikhawatirkan matinya tidak membawa iman.

    Ini di ambil dari Manakib wali Quthub Syekh Sayyid Muhammad Abdul Karim Al Qadiri Al Hasani As-Samman Al Madani (Syekh Muhammad Samman Al-Madani).
    4Suka · · Promosikan · Bagikan
    Asingyu Loi, Asepp Thaiiank Fathira, Andre dan 47 lainnya menyukai ini.

    Bintang Insarman Selain itu apa lgi pak yg mesti kita lakukan untuk mendapatkanya atau mujahadanya gimana maksutnya
    15 jam yang lalu · Suka · 1

    Nurrachmat Mie Yaa sayyidii yaa ayyuhal Ghouts....
    15 jam yang lalu · Suka · 1

    Ahmad Dimyathi S Ag PERBANYAK YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS DIMANAPUN DAN KAPANPUN ADA KESEMPATAN...
    15 jam yang lalu · Suka · 1

    Bintang Insarman Engge kulunwn pak
    15 jam yang lalu · Batal Suka · 2

    Ahmad Dimyathi S Ag http://ghoffar-new.blogspot.com/.../asy-syaikh-al-arif...

    Silaturrahim Maya: ASY SYAIKH AL ARIF BILLAH KH. ABDUL MADJID MA'ROEF QS. WA RA. MUALLIF...
    ghoffar-new.blogspot.com
    14 jam yang lalu · Suka · 4 · Hapus Pratinjau

    Bayu Fhadillah yaa sayyidii yaa ayyuhall ghouts..
    11 jam yang lalu · Suka · 1

    Eri Yanto YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS
    11 jam yang lalu · Suka · 1

    Adiq AL Minang Kabawi amin.. Yaa sayyidii yaa romo yahi.
    11 jam yang lalu · Suka · 1
    2Suka ·  · Promosikan · 
  2. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    KUNCI " S U K S E S " ADA 5 HURUF - S - U - K - S - E - S

    S = Siapkan strategi kita tuk menuju kesuksesan
    U = Ukur kopetensi (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap) kita
    K = Kerjakan segala sesuatu dengan maksimal
    S = Selamatkan diri kita dari teman2 yang malas
    E = Evaluasi pekerjaan kita dari waktu ke waktu
    S = Siapkan setrategi baru bila saat ini ada kegagalan tuk menuju kesuksesan yg tertunnda.

    Rumus/kunci PINTER menulis adalah :

    3 M + 3 M = TERAMPIL

    Penjelasan :

    3 M = 1. MEMBACA + 2. MEMBACA + 3. MEMBACA (membaca harus berulang-ulang minimal sampai 3x) +

    3 M = 1.MENULIS + 2. MENULIS + 3. MENULIS (menulis 1 dan 2 dibuang ke tong sampah yg masih harus banyak diperbaiki/diedit, baru yg ketiga dst baik tulisannya = TERAMPIL (kalo banyak membaca dan rajin berlatih tuk menulis berkali-kali hasilnya adalah "TERAMPIL".

    KETERANGAN :

    ”Dua hal yang bisa membawa perubahan :

    1. Buku/Amalan yang dibacanya,
    2. Orang didekatnya yg selalu membimbingnya”.
    — bersama Muhammad Fauzi Murtadlo dan 16 lainnya.
    2Suka ·  · Promosikan · 
  3. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
    "Bapak Presiden RI pertama Ir. Soekarno - PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH".

    03.3001 "ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR, KAMI MENJAWAB DAN MENANGGAPI

    008.03.3001 - ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR ( SaudarakuZamzamy Oud Bynazziek)

    Zamzamy Oud Bynazziek : fa`iq@ bukan hanya skrangpak dim.... udah dr dlu.... kesaksian KH. SA`DULLOH ZEN mustasyar NU nganjuk dan ketua JATMAN cabang nganjuk... dlu wkt bliau msh nyantri di lirboyo, bliau penasaran dngan sholawat wahidiyah, akhirnya mngikuti pengajian wahidiyah di msjid ngampel mojoroto kediri yg di hadiri mbah majid, di antara pidatonya mbah majid : "sholawat whidiyah nki sampun kondang kaluko luko... bahkan paduka yg mulya bpk presiden RI Soekarno nggeh ngamalaken solawat wahidiyah... kyai sa`dulloh akhirnya gak jd tertarik dengan sholawat wahidiyah goro2 pidatone mbah majid iku mau, la msok to jarene kondange wali, wong wali kog seng di banggak2ne kok pejabat.... kudune seng di banggakne iku yo poro2 wali seng luweh sak nduwure ngunu po pye kek...???.

    KAMI MENJAWAB, MENJELASKAN DAN MENANGGAPI ANDA :

    ANDA JANGAN SALAH FAHAM SAUDARAKU YANG DIRAHMATI ALLOH SWT, itu maksudnya bukan membangga-banggakan para PEJABAT NEGARA yang mau mengamalkan Sholawat Wahidiyah, BUKAN BEGITU MAKSUDNYA MBAH YAHI QS WA RA ...., cuma Mbah Yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra Al-Ghouts Fii Zamanihi Ra TAHADDUS BINNIKMAH, memberi tahukan dan membuktikan dengan fakta, bahwa "Bapak Presiden RI Ir. Soekarno saja dan banyak para pejabat negara saat itu sudah pada mau mengamalkan Sholawat Wahidyah, bahkan mereka juga mau menyiarkan SHOLAWAT WAHIDIYAH kepada keluarganya dan masyarakat luas, bahkan beliau Ir Soekarno dan mereka para pejabat negara pernah sowan ke Kedunglo saat itu untuk tuk sillaturrohmi dan memohon IJAZAH Sholawat Wahidiyah SECARA LANGSUNG, memohon do'a restu dan maksud utamanya adalah berguru kepada Mbah Yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra waktu itu.

    Adapun Kyai Sa'dulloh Zen mustasyar NU yang ga tertarik mengamalkan Sholawat Wahidiyah itu bukan karena pidatonya/Fatwa dan Amanatnya Mbah Yahi Madjid Qs wa Ra saat itu, BUKAN KARENA ITU, ITU HANYA ALASAN kYAI sA'DULLOH zEN SAJA, YANG JELAS DAN BENAR karena dia mengikuti fatwanya Kyai Makhrus Ali yang menganggap Solawat Wahidiyah itu haram tuk diamalkan. ITULAH SEBABNYA YANG BENAR, dia lebih percaya dengan Kyai Makhrus Ali yang DLOLLUN MUDZILLUN (SESAT DAN MENYESATKAN) UMMAT DAN MASYARAKAT ITU...?. Bahkan dia disiksa dan dilaknat dalam alam kuburnya...???. Na'uu dzubillah tsumma na'uudzubillah min dzaalik......!.ITULAH SEBANYA...... bukan yang lain... !.

    MAKA BERHATI-HATILAH DENGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH yang hakikatnya milik Beliau Rosululloh SAW sendiri, ANDA JANGAN SAMPAI MUDAH MENUDUH DAN MENGHARAMKAN SOLAWAT WAHIDIYAH SEPERTI HASUDTAN KH. MAKHRUS ALI LIRBOYO ITU....ITU SANGAT BERBAHAYA DAN SANGAT FATAL AKIBATNYA....di DUNIA DAN AKHERAT.....!
    Kalau Anda gak percaya boleh Anda coba dan buktikannya.... Wallohu a'lam...
    MAKA AMALKANLAH DAN TERUS MENERUS SIARKANLAH SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARAN WAHIDIYAH ITU KEPADA MASYARAKAT LUAS TANPA PANDANG BULU DAN GOLONGAN DENGAN IKHLAS DAN BIJAKSANA, JANGAN SAMPAI TERPENGARUH HASUDAN SIAPAPUN...., INSYA ALLOH ANDA AKAN MERASAKAN MANFAAT, ASROR, DAN BERKAHNYA AMALAN SHOLAWAT WAHIDIYAH.....AMIIN..!

    Batal Suka · · Bagikan · 23 jam yang lalu · Disunting
    Anda, Vary Regar, Cak Habi Arek Dholim, Eko Mardiyono, dan 17 orang lainnya menyukai ini.

    Galih Gin yang ikut sholawat wahidiya banyak , yang ikut kyai mahrus ali banyak , saya ikut sholawat wahidiyah aja ,
    22 jam yang lalu · Batal Suka · 1

    Abidin Zainal kyai makrus akan menanggung dosa2 para pengontras sholawat wahidiyah. sudah berapa banyakkah org yg terkena hasudtanya....? mugi keluarga kulo lan anak cucu kulo mangke sampek kapanpun tetep ngamalaken sholawat wahidiyah.Aamiiinn......
    21 jam yang lalu · Batal Suka · 4

    Syahrul Firmansyah amin wahidiyah sampai mati
    19 jam yang lalu · Batal Suka · 2

    Ali Mustofa kontras karo wahidiyah urusane karo kanjeng nabi.,,.
    19 jam yang lalu · Batal Suka · 2

    Anwarul Qolbi Yaituuu.....kl tdk mendapat hidayah dan taufik ALLAH,syafaat dan tarbiyah ROSULULLOH saw dan nadroh beliau GHOUSTU HADZAZZAMAN ra,yabegitu itu.Naudzubillah
    16 jam yang lalu · Batal Suka · 1

    Rawa Rubi semoga pengontras mereka menjadi sadar, karena mengontrasnya menggunakan metode wahabiyah.

    ancen ngguyoake.. ora ngguyoake kepiye..
    mengapa ngguyoake ?, karena latar belakang se'orang yang ormasnya KONTEKSTUAL kok menggunakan metode TEKSTUAL dan awur, apa mereka tidak sama saja mengontras AMALIYAH dirinya SENDIRI yang memang penuh dengan amaliyah KONTEKSTUAL?

    kita cinta Dzurriyaturrosul dan 'Ulama.
    Habib Muhdlor ketika mahalul qiyam Paningalipun Netes
    Habib Baqir, siapa yang bisa melebihi ketinggian suantenya ?
    Habib Tohir ketika pidato audien terdengar isak tangisnya
    KH Khotob ketika ngaji subuh terdengar isak tersedu dari beberapa jamaahnya...
    apakah pengontras meragukan ketokohan mereka dalam NU ?, jika pengontras konsekwen dengan argumennya pada wahidiyah, maka ia sudah bukan NU lagi, jika ia mengaku NU pasti Wahabi mogol.

    kontekstualah yang konsekwen, jangan jadi WAHABIYAH MOGOL !
    12 jam yang lalu · Batal Suka · 2

    Rawa Rubi semoga pengontras mereka menjadi sadar, karena mengontrasnya menggunakan metode wahabiyah.
     — bersama Abyan Natha Maheswara.
  4. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
    Percakapan dimulai hari ini, JUM'AT TGL 04 APRIL 2014, SEMOGA BERMANFAAT TUK KITA SEMUANYA. AMIIN !.

    Bisri Mubarok
    14:25
    Bisri Mubarok
    Assalamu Alaikum Wr.Wb
    Alasannya apa Pak Dim mendukung dan memilih Pak Jokowi jadi Presiden, adakah informasi yang saya belum tau tentang Beliau ? Apakah pengamal atau pernah sowan ke Hadhrotul Mukarom Kanjeng Romo ?
    Mohon infonya,
    Terima kasih, Jazaakumulloh.
    Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

    Ahmad Dimyathi S Ag
    15:29
    Ahmad Dimyathi S Ag
    WA'ALAIKUM SALAM WR. WB.

    ALASANNYA PRESIDEN RI PERTAMA IR SOEKARNO ADALAH PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDYAH ZAMAN MBAH YAHI QS WA RA DULU, KITA HARAPKAN SEKALI JOKOWI JUGA MAU MENGAMALKAN DAN MEMPERJUANGKAN WAHIDIYAH. MENURUT SY DIA CALON PEMIMPIN BANGSA YANG TERBAIK DIANTARA YANG BAIK. SETAHU SAYA DIA BELOM PERNAH SOWAN, SEMOGA JOKOWI SEGERA MAU SOWAN KANJENG ROMO YAHI RA DAN BENAR JADI PRESIDEN RI PREODE MENDATANG SEBAB BERKAH DAN KAROMAH KANJENG ROMO YAHI RA. MAKA KITA DOAKAN DAN MUJAHADAI AJA SEMOGA DIA MAU SEGERA SOWAN TUK MOHON DO'A RESTU DAN DUKUNGAN BELIAU. SEMOGA IMPIAN YANG MENJADI KENYATAAN ...AMIIN...FAFIRRUU ILALLOH !.

    Ahmad Dimyathi S Ag
    15:30
    Ahmad Dimyathi S Ag

    FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
    HEBOH, SANG CALON PRESIDEN JOKOWI ?

    Track record adalah jejak perilaku. Sebagaimana hukum kebiasaan dialam semesta. Perilaku baik akan melahirkan tindakan baik. Nilai ini yang tak bisa dicuri oleh kekuatan apapapun, sebagaimana hukum alam yang takkan menukar rasa mangga dengan buah jeruk, meski keduanya berdampingan di tanah yang sama !.
    Jebakan Berbahaya Memilih Jokowi ???. Tidak !.
    Heboh..., Sang calon Prsiden Jokowi sedang diusung banyak pendukung, digandrungi. Rasa ini yang juga saya miliki, setelah golput sejak dua putaran pemilu yang lalu.
    Saya gandrung padanya Jokowi. Jokowi yang sebenarnya biasa, hanya saja ia kini ada di tengah-tengah keluarbiasaan yang ada.
    Perhelatan memilih calon pemimpin bangsa sedang terjadi begitu memanas. Bahkan tak jarang sering mengorbankan suara yang lemah melalui keoligarkian pemimpin, atau penyesatan tak langsung lewat klaim-klaim tokoh yang dianggap amanah. Kadang juga melalui ‘pendakwah’.
    Berbagai suara dengan segala tingkatan pendidikan, kepercayaan, aliran, bertebaran di mana-mana. Dari sana warna terlihat, kapasitas, kualitas, juga bias, yang sering tidak disadari karena berbagai dimensi, tendensi, juga ketidaktahuan warga yang masih sulit mengakses informasi secara berimbang.
    Hal itu kian memberi tanda bahwa harapan mewujudkan dukungan kritis masih terasa jauh.
    Tapi saya selalu percaya bahwa personalitas pemimpin penting disamping seabrek program yang bisa ditawarkan, atau kebijakan yang dibuat. Pemimpin yang baik, adalah individu yang baik, dimana unsur-unsur dasar manusiawi masih bisa ditemukan. Di antaranya Jokowi masih memiliki sifat bisa dipercaya, rendah hati, jujur, berani, ada kemauan kuat dan pantang menyerah.
    Pemimpin yang awas dan waras, untuk memastikan seluruh sistem berguna, terkontrol, dan memang diawasi. Laku inilah yang disebut jejak perbuatan, yang menjadi dasar-dasar tindakannya, cermin sifat-sifat yang dimiki Jokowi.
    Track Record adalah jejak perilaku, yang tidak bisa dicuri oleh kekuatan apapapun. Sebagaimana hukum kebiasaan yang terjadi di alam semesta, dimana sifat baik akan melahirkan tindakan baik. Hukum ini pula yang tidak akan menukar atau mengubah rasa mangga dengan buah duren, meski keduanya berdampingan di tanah yang sama.
    Dari sekian perangkat hukum, undang-undang, jutaan pasal yang terus ditambah meski hak-hak konstitusi tak pernah terbukti, tapi nurani selalu membuktikan kebaikan-kebaikan yang berguna untuk kemanusiaan. Nurani pula yang membuktikan bagaimana hubungan majikan buruh tani tetap berlaku santun dan tidak melanggar HAM. Meski tanpa diatur undang-undang dan sanksi, perlakuan manusiawi selalu menjadi kepekaan yang membudaya.
    Buruh tani di kampung-kampung selalu tak kekurangan makan dan minum. Hingga sistem kapitalisme menjadikan manusia adalah budak, dan pemimpin bangsa serta wakil rakyat lupa menghormati manusia, bangsanya sendiri -- buruh hanyalah soal relasi alat produksi dan majikan, selebihnya upah. Pada akhirnya, kita sangat rindu menemukan kembali fitrah manusia dalam diri pemimpin yang amanah, peduli, simpati, ikhlas dan bijaksana.
    Tentu, menggantungkan perubahan Indonesia yang lebih baik pada Jokowi pribadi adalah kesalahan. Bahkan anugerah Tuhan pun enggan menghampiri tanpa kekritisan diri kita mempergunakan pikiran dan tindakan. Bertuhan adalah satunya hati, ucapan, pikiran dan tindakan nyata kita, apalagi menentukan tuhan untuk segalanya bagi bangsa dan negara kita ini. Gusti Allah tergantung keyakinan dan prasangka (maunya) manusia hamba-Nya.
    Sudah saatnya kita memperbaiki kemauan kita sendiri dengan memperbaiki cara berpikir, cara bicara, menentukan pilihan dengan rasa bebas, mengawal proses perubahan hingga akhir. Hal ini, yang diingatkan oleh Coen Husain Pontoh tentang dua jebakan berbahaya memilih Jokowi dalam tulisan "Dukungan Kritis".
    Harapan ini bisa terjadi jika pemimpin kita adalah pemimpin yang mendapat hidayah, taufiq Alloh SWT, syafaat, tarbiyyah dan mu'jizat Rosululloh SAW, barokah, karomah dan nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra, yang rendah hati, yang komunikatif, yang benar, yang amanah , yang jujur dapat dipercaya, yang cerdas..., yang kuat untuk tidak menutup ruang-ruang kekuasaan. Semoga itu semua dimiliki oleh seorang calon pemimpin bangsa yang bernama Jokowi yang kita idolakan.
    Tak ada gading yang tak retak. Tapi jika ada banyak calon pemimpin bangsa ini yang sama-sama retak, pilihlah yang retaknya sedikit. Pilihlah yang terbaik diantara yang baik. Maka pilihlah calon presiden Joko Widodo, insya Alloh yang tebaik. Jangan-jangan, keretakan yang terjadi sekian lama itu karena kita berlaku pasif, apatis masa bodoh, ga peduli dan selalu negatif tingking serta ga mau mendokan mereka.

    [tulisan ini terinspirasi artikel Mas Coen dalam judul ”Dukungan Kritis]
    diedit oleh ahmad dimyathi, s. ag - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh !.

    APAPUN PARTAINYA JOKO WIDODO PRESIDENNYA, SEMOGA DIIJABAH.....AMIIN !. - Fafirruu Ilalloh !

    Suka · · Bagikan
    EcTha Budi, Ach Hosni dan 6 orang lainnya menyukai ini.
    Ahmad Dimyathi S Ag.

    Bisri Mubarok
    15:31
    Bisri Mubarok
    Terima kasih Pak Ustad Dimyati

    Ahmad Dimyathi S Ag
    15:46
    Ahmad Dimyathi S Ag
    SAMA2 MKSIH..JAZAA KUMULLOH...AMIIN...!
    Pilih stiker atau emotikon
    Suka ·  · Promosikan · 
  5. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    GUS DUR KETURUNAN RASULULLAH SAW KE-34

    Mengungkap riwayat silsilah GUS DUR
    Karya: Abdulloh bin Umar Assathir
    Oleh : Harun Abul Kasaf Al Warid

    Memang benar, pendapat yang menyatakan Gus Dur adalah keturunan Rasulullah SAW. Runtutan silsilah itu terbaca dalam kitab Talkish, karya Abdullah bin Umar Assathiri.

    KH. Abdurrahmad Wahid (Gus Dur), presiden keempat Indonesia, ternyata memiliki silsilah keluarga yang berpangkal pada Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab Talkhish, karya Abdullah bin Umar Assathiri, dijelaskan bahwa Gus Dur merupakan keturunan ke-34, dari Rasulullah.

    Garis keturunan GusDur bersambung keatas dari ayah kakeknya. Adapaun rincian selengkapnya sbb:KH. Abdurrohman Wahid anak dari Kh. Abdul Wahid Hasyim, mantan menteri Agama RI. Sedangkan KH. Abdul Wahid Hasyim anak dari KH. Hasyim Asy’ari. Pendiri NU. KH. Hasyim Asy’ari sendiri anak dari Asy’ari yang berada di Jombang.

    Sementara itu, berturut-turut dari Asy’ari keatas hingga ke Nabi Muhammad SAW, garis keturunan GusDur diterangkan dalam kitab tersebut sbb: Asy’ari anak dari Anu Sar’wan, Anu Sar’wan anak dari Abdul Wahid, anak dari Abdul Halim, Abdul Halim anak dari Abdurrohman yang dikenal dengan sebutan Pangeran Sambud Bagda, Abdurrahman anak dari Abdul Halim, anak dari Abdurrahman yang dikenal dengan Julukan Jaka Tingkir.

    Abdurrahman anak dari Ainul Yaqin yang terkenal dengan nama Sunan Giri, Ainul Yaqin anak dari Maulan Ishak, Maulana Ishak anak dari Ibrahim Asmura, sedangkan Ibrahim Asmura anak dari Jamaluddin Khusen, anak dari Ahmad Syah Jalal.
    Seperti diketahui, Rosulullah mempunyai seorang puteri yang bernama Sayyidah Fathimah Az-Zahra’. dari pasangan Fathimah dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib lahirlah Husein bin Ali. Kemudian, berturut-turut kebawah dari Husein bin Ali adalah sbb: Ali Zainal Abidin Muhammad Al-Baqir-Jafar Shadiq-Ali Al-Uraidi-Muhammad An-Naqib-Isa Ar-Rumi-Ahmad Al-Muhajirilallah-Ubaidillah-Alawi-Muhammad-Alawi Muhammad-Ali Choli Qosam-Muhammad Shahibu Mirbat-Alawi-Amir Abdul Malik-Abdullah Khain.

    Nah, dari Abdullah Khain ini lahirlah seorang anak yang bernama Ahmad Syah Jalal. Akhirnya jika dihitung dari Rosulullah hingga ke KH. Abdurrahman Wahid, silsilah Gus Dur jatuh pada keturunan yang ke-34.

    Diakui Para Habib
    Tentang kebenaran silsilah Gus Dur yang sampai ke garis keturunan Rasulullah dibenarkan juga oleh Habib Husein Syafe’i Al-Muhdhar dan Habib Assad Shihab. menurut Habib Husein, salah seorang cucu Habib Muhammad Al-Muhdhar (Habib Kramat) Bondowoso, bahwa dirinya juga telah melakukan penelitian atas kitab-kitab tentang silsilah para Habaib.

    Habib Husein mengungkapkan, tentang silsilah KH. Hasyim Asy’ari memang ditemukan kalau dia berasal dari salah satu garis keturunan Nabi Muhammad SAW. “Kitab-kitab yang berisi tentang silsilah memang banyak tidak diminati orang. Sebab, membaca rentetan kalimat yang terdiri dari nama-nama orang sungguh-sungguh menjenuhkan,” tutur Habib Husein kepada Duta Selasa lalu.

    “Oleh karena itu, jangan heran jika kebenaran adanya silsilah Gus Dur pun menjadi tidak populer ditengah-tengah masyarakat kita, “tandasnya kemudian.
    Demikian pula dengan Habib Assad Shihab, kakek mertuanya Alwi Shihab (Menlu). Mengutip penuturan Habib Husein, diapun membenarkan tentang silsilah Gus Dur tersebut. Dan hasil Study beberapa kitab silsiahnya, Habib Assad juga menemukan asal-muasal kakek-kakeknya KH. Hasyim Asy’ari. Menurutnya, garis keturunan Kia Pendiri NU tersebut memang sampai Rosulullah.

    KH. HASYIM ASY’ARI DI “GOA HIRO”
    Beliau adalah anak dari Asy’ari lahir di Jombang tahun 1871. Lima tahun dalam asuhan neneknya di Pondok Gedang, kemudian dibawa ayahnya ke desa Kras sebelah selatan kota Jombang.

    Selain mendapat didikan dari ayahnya ia juga pernah belajar agama di beberapa tempat. yaitu di Probolinggo, kemudian ia pergi ke Makkah, salah satu dari kebiasaannya disana ialah setiap hari sabtu ia uzlah ke Goa Hiro’ (tempat Nabi Muhammad SAW bersholawat dan menerima wahyu),dibawanya kesana kitab suci Al-Qur’an dan kitab-kitab AlhusSunnah wal jama’ah untuk ditahsihan.
    Setelah delapan tahun di Mekkah ia pun ketempat kediamannya, Jombang. disingsingannya lengan bajunya untuk mengembangkan ilmu pada penduduk negeri, namanya makin lama makin masyhur dalam perkumpulan NU beliau Saihuna Akbarnya, NU menjadi besar dan semarak atas usaha dan pengaruhnya.
    Setelah kembali dari tanah suci Hasyim Asy’ari dan para ulama sangat sedih dan terkejut melihat gencarnya model dan produk baru dalam perkembangan Islam, seperti apa yang dikatakan “SNOUCK HORGRONJE” (Gubernur penjajah Belanda): “Untuk menghancurkan ulama dan umat Islam di Indonesia harus dilakukan dari dalam”. Akibatnya banyak bermunculan dan merajalelanya Islam pesanan stock baru.

    Oleh karena itu para ulama di Nusantar berhimpun untuk membendung dan melindungi umat agar tetap bersatu, akhirnya dengan izin Allah SWT terbentuklah Jami’ah “Nahdlatul Ulama”. Ahlus Sunnah Wal jama’ah dengan Ro’is Akbarnya KH. Hasyim Asy’ari. Beliau wafat pada 25 Juli 1947, setelah berjuang menegakkan agama dan mendorong umat islam kemedan kemajuan.

    NABI MUHAMMAD SAW
    1. SAYYIDAH FATHIMAH AZ-ZAHRA (Isteri Sayyidina Ali Bin Abi Thalib)
    2. HUSEIN BIN ALI
    3. ALI ZAINAL ABIDIN
    4. MUHAMMAD AL BAQIR
    5. JA’FAR SODIQ
    6. ALI AL URAIDI
    7. MUHAMMAD ANNAQIB
    8. ISA ARRUMI
    9. AHMAD AL MUHAJIR ILALLOH (AL HADRAMI)
    10. UBAIDILLAH
    11. ALAWI
    12. MUHAMMAD
    13. ALAWI
    14. MUHAMMAD
    15. ALI HOLIL QOSAM
    16. MUHAMMAD SOHIBUL MIRBAT
    17. ALAWI
    18. AMIR ABDUL MALIK
    19. ABDULLOH KHAIN
    20. AHMAD SYAH JALAL
    21. JAMALUDIN HUSEN (JAMALUDIN AKBAR)
    22. MAULANA IBRAHIM ASMORO
    23. MAULANA ISHA’ (SYEH AWALUL ISLAM, ACEH)
    24. AINUL YAKIN (SUNAN GIRI, GRESIK)
    25. ABDURROHMAN (JAKA TINGKIR)
    26. ABDUL HALIM ( PANGERAN BENOWO)
    27. ABDURROHMAN (PANGERAN SAMBUD BAGDA)
    28. KH. ABDUL HALIM
    29. KH. ABDUL WAHID
    30. H. ANU SARWAN
    31. KH. ASY’ARI
    32. KH. HASYIM ASY’ARI (PENDIRI NU)
    33. KH. ABDUL WAHID HASYIM (MENTERI AGAMA)
    34. GUS DUR (KH. SAYYID ABDUR ROHMAN WAHID)

    Wallahu A’lam Bishawab
    Suka ·  · Promosikan · 
  6. FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
    Dunia politik di Indonesia memang lagi panas, kalo menurutku sih, biarkan air mengalir, biarlah rakyat memilih, Tuhan sudah menentukan siapa Presiden berikut-nya, hal-hal yang menyebabkan semakin ber-panasnya suasanan politik tidak perlu dibesar-besarkan. Tidak perlu mencaci salah satu capres yang tidak disukai, tidak perlu menyebarkan berita-berita negative yang belum tentu kebenarannya. Sebaiknya tetap bersikap netral meskipun di dalam hati sudah ada pilihan.
  7. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    IRUP HARDIKNAS

    Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang
    diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak
    semata-mata dimaksudkan untuk mengenang
    hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak... Lihat Selengkapnya
     (10 foto)

No comments:

Post a Comment