YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
V. 05. 999 "KISAH DAN PETUAH"
0012.05.999 - " Beliau Mbah KH Abdul Madjid Ma'roef Qs wa Ra Mualif Shalawat wahidiyahpun menganjurkan untuk mencari/mengetahui keberadaan Ghoutsu Zaman Ra".
Mbah Yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah QS wa RA Alghouts Fii Zamanihi sendiri pada waktu itu, pada pertengahan tahun 1961 sering dawuh menganjurkan kepada penderek (pengikut) dekatnya agar mencari Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra.
Dawuh Beliau : “Monggo sami madosi Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra, manggene wonten pundi ?” (mari bersama-sama mencari Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra, keberadaannya di mana ?).
Mendengar dawuh Mbah Yahi Qs wa Ra seperti itu, Mbah KH. Mubasyir Mundir (Alm) salah seorang yang dekat dengan Mbah Yahi Qs wa Ra, yang sudah masyhur kewaliannya di Jawa Timur berangkat ke Ponpes Tebu Ireng-Jombang yang diasuh oleh KH. Abdul Karim Hasyim (cucu Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ary RA) bermaksud riyadhah mencari “Ghoutsu Zaman”. Rencananya Mbah Mundir (panggilan akrab KH. Mubasyir Mundir) akan riyadhah dengan puasa mutih selama 40 hari. Namun baru seminggu, beliau sudah menerima alamat ghoib (isyarah bathiniyah/rukyah sholehah) bahwa : Mbah KH. Abdul Madjid Ma’roef Qs wa Ra adalah “Quthbul Aqthob/Ghoutsu Hadzaz Zaman (Fii Zamanihi”. Akhirnya rencana riyadhoh selama 40 hari beliau batalkan. Selanjutnya Mbah Mundir kembali ke Ponpes Kedunglo. Sesampainya di Kedunglo dan berjumpa denagn Mbah Yahi QS wa RA, tanpa berkata sepatah kata pun, Mbah Mundir langsung tersungkur dlosor di hadapan Mbah Yahi Qs wa Ra.
“Gus, mbok yo sampun ngoten, biasa-biasa kemawon” (Gus, tidak usah seperti itu, biasa-biasa saja/wajar-wajar saja), tutur Mbah Yahi Qs wa Ra.
Forum Diskusi Bersama Pengamal Sholawat Wahidiyah ini di bangun untuk saling berdiskusi dan sharing tentang Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah . Juga dimaksudkan sebagai sarana KONSULTASI, INFORMASI dan KOMUNIKASI bersama tentang Pengamalan, Penyiaran, Pembinaan, Pendidikan Wahidiyah, dan masalah apa aja SECARA UMUM, yang penting BERMANFAAT, antar kita Pengamal Sholawat Wahidiyah dan juga masyarakat luas/umum tanpa pandang bulu dan golongan secara Ikhlas dan bijaksanan, Amiin !.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment