VIII. 08. 717 KESAKSIAN MANFAAT, BERKAH DAN ASRORNYA MUJAHADAH SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN "PENGALAMAN ROHANI/RUKYAH SHOLIHAH/PENGALAMAN SEPIRITUAL"
Rukyah Shalihah bagian dari pembuktian keberadaan Rasulullah Saw. Dan, untuk memahami secara musyahadah keberadaan Rasulullah Saw, tidak ada jalan lain kecuali melalui rukyah shalihah. a. Imam Thabrani, bertemu Rasulullah Saw yang tersenyum. Dari lesung pipit Rasulullah Saw memancarkan sinar yang memenuhi alam semesta. (kitab Sa’adah ad-Daraini-nya Syeh Nabhani Ra dalam bab “ta’birur rukyah”). b. Sahabat Ali bin Abu Thalib dan sahabat lainnya. Suatu saat berjalan bersama Rasulullah Saw didaerah perbukitan. Tiba-tiba, terdengar suara (kur bersama) yang dari bebatuan dan pepohonan bebaruan. Mereka mengucapkan : السَلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ (Kitab Dalail an-Nubuwwah-nya Imam Baihaqi) c. Abu Hurairah berkata : Aku bermimpi melihat seseorang yang berpakaian putih bersih. Diatas kepalanya ada mahkota yang bertahtakan intan berlian. Orang yang disebelahnya bertanya : Apa yang dilakukan Allah Swt terhadapmu ?. Orang berjubah menjawab : Allah Saw mengampuniku, memulyakan diriku serta memasukkanku kedalam surga. Seseorang bertanya lagi : Dengan apa ?. Orang berjubah menjawab : Dengan shalawat yang sering kusanjungkan kepada Rasulullah Saw. (kitab Duruul Mandlud-nya Imam Ibnu Hajar al-Haitami, pada bahasan rukyah shalihah). d. Seorang lelaki yang shalih bercerita kepada Imam Ibnu Hajar al-Haitami. Bahwa ia mimpi didekati wanita yang berwajah sangat buruk. Lelaki tersebut bertanya kepada wanita : Siapa engaku ?. Aku adalah amal burukmu. Jawab wanita. Bagaimana cara mengusirmu jauh dari aku, tanya lelaki. Wanita menjawab : dengan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Saw e. Abdullah bin al-Hakam (diantara pembesar ulama madzhab Syafi’i). • Beliau mimpi bertemu Imam Syafi’i, yang mengalami kebahagian dalam alam barzah. Kepada Imam Syafi’i Ibnul Hakam bertanya : Wahai Imam, mengapa Tuan mendapatkan hal yang demikian ?. Imam Syafi’i menjawab : “Seluruh amal kebaikanku diterima oleh Allah Swt, dan kesalahanku diampuni-Nya”. Sebab apa Allah berbuat demikian kepada Tuan ?, tanya Ibnul Hakam. Jawab Imam Syai’i : “Karena aku menuliskan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, setiap aku menulis namanya dalam kitab-kitab yang aku tulis”.
Rukyah Shalihah bagian dari pembuktian keberadaan Rasulullah Saw. Dan, untuk memahami secara musyahadah keberadaan Rasulullah Saw, tidak ada jalan lain kecuali melalui rukyah shalihah. a. Imam Thabrani, bertemu Rasulullah Saw yang tersenyum. Dari lesung pipit Rasulullah Saw memancarkan sinar yang memenuhi alam semesta. (kitab Sa’adah ad-Daraini-nya Syeh Nabhani Ra dalam bab “ta’birur rukyah”). b. Sahabat Ali bin Abu Thalib dan sahabat lainnya. Suatu saat berjalan bersama Rasulullah Saw didaerah perbukitan. Tiba-tiba, terdengar suara (kur bersama) yang dari bebatuan dan pepohonan bebaruan. Mereka mengucapkan : السَلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ (Kitab Dalail an-Nubuwwah-nya Imam Baihaqi) c. Abu Hurairah berkata : Aku bermimpi melihat seseorang yang berpakaian putih bersih. Diatas kepalanya ada mahkota yang bertahtakan intan berlian. Orang yang disebelahnya bertanya : Apa yang dilakukan Allah Swt terhadapmu ?. Orang berjubah menjawab : Allah Saw mengampuniku, memulyakan diriku serta memasukkanku kedalam surga. Seseorang bertanya lagi : Dengan apa ?. Orang berjubah menjawab : Dengan shalawat yang sering kusanjungkan kepada Rasulullah Saw. (kitab Duruul Mandlud-nya Imam Ibnu Hajar al-Haitami, pada bahasan rukyah shalihah). d. Seorang lelaki yang shalih bercerita kepada Imam Ibnu Hajar al-Haitami. Bahwa ia mimpi didekati wanita yang berwajah sangat buruk. Lelaki tersebut bertanya kepada wanita : Siapa engaku ?. Aku adalah amal burukmu. Jawab wanita. Bagaimana cara mengusirmu jauh dari aku, tanya lelaki. Wanita menjawab : dengan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Saw e. Abdullah bin al-Hakam (diantara pembesar ulama madzhab Syafi’i). • Beliau mimpi bertemu Imam Syafi’i, yang mengalami kebahagian dalam alam barzah. Kepada Imam Syafi’i Ibnul Hakam bertanya : Wahai Imam, mengapa Tuan mendapatkan hal yang demikian ?. Imam Syafi’i menjawab : “Seluruh amal kebaikanku diterima oleh Allah Swt, dan kesalahanku diampuni-Nya”. Sebab apa Allah berbuat demikian kepada Tuan ?, tanya Ibnul Hakam. Jawab Imam Syai’i : “Karena aku menuliskan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, setiap aku menulis namanya dalam kitab-kitab yang aku tulis”.
No comments:
Post a Comment