006.12.313 - SHOLAWAT MENGANDUNG UNSUR ELEMEN, NUR METAFISIKA YANG MAHA DAHSYAT - Richard All Hadis.
XII. 12. 313 "POSTINGAN ANDA AMAT BAGUS DAN SANGAT BERMANFAAT"
Istighfar dan Shalawat, ibarat dua keping mata uang. Sebab orang yang
bershalawat, mengakui dirinya sebagai
hamba yang lebur dalam wahana
Sunnah Nabi.
Leburnya kehambaan
itulah yang identik dengan kefanaan
hamba ketika beristighfar.
Shalawat Nabi, merupakan syari'at sekaligus
mengandung hakikat. Disebut syari'at
karena Allah SWT, memerintah kan
kepada para hamba-Nya yangberiman,
agar memohon kan Shalawat dan
Salam kepada Nabi. Dalam
Firman-Nya: "Sesungguhnya
Allah dan para MalaikatNya senantiasa
bershalawat kepada Nabi.Wahai orang-
orang beriman bershalawatlah kepada
Nabi dan mohonkan salam
baginya." (QS. 33: 56)
Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman
Allah Ta'ala tersebut : Suatu hari
Rasulullah SAW, datang dengan wajah
tampak berseri-seri, danbersabda:
"Malaikat Jibril datang kepadaku sambil
berkata, "Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad,
bahwa untuk satu shalawat dari
seseorang umatmu akan kuimbangi
dengan sepuluh doa baginya."Dan
sepuluh salam bagiku akan kubalas
dengan sepuluh salam baginya." (HR.an-Nasa'i)
Sabda
Rasulullah SAW: "Kalau orang
bershalawat kepadaku, maka malaikat
juga akan mendoakan keselamatan
yang sama baginya, untuk itu
hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak." (HR. Ibnu Majah dan
Thabrani).
Sabda Nabi SAW, "Manusia yang paling
uatama bagiku adalah yang paling
banyak shalawatnya." (HR. at-Tirmidzi)
Sabdanya, "Paling bakhilnya manusia,
ketika ia mendengar namaku disebut,
ia tidak mengucapkan shalawat bagiku." (HR. at-Tirmidzi).
"Perbanyaklahshalawat bagiku di hari
Jum'at" (HR. Abu Dawud).
Sabdanya, "Sesungguhnya di bumi ada
malaikat yang berkeliling dengan
tujuan menyampaikan shalawat
umatku kepadaku." (HR. an-Nasa'i)
Sabdanya, "Tak seorang pun yang
bershalawat kepadaku melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku
menjawab salam kepadanya." (HR.
AbuDawud).
Tentu, tidak sederhana,
menyelami keagungan Shalawat Nabi.
Karena setiap kata dan huruf dalam
shalawat yang kita ucapkan mengandung atmosfir ruhani yang
sangat dahsyat. Kedahsyatan itu, tentu,
karena posisi Nabi Muhammad SAW,
sebagai hamba Allah, Nabiyullah,
Rasulullah, Kekasih Allah dan Cahaya
Allah. Dan semesta raya ini diciptakan dari
Nur Muhammad, sehingga setiap detak
huruf dalam Shalawat pasti
mengandung elemen metafisik yang
luar biasa.
Mengapa kita musti
membaca Shalawat dan Salam kepada Nabi, sedangkan Nabi adalah manusia
paripurna, sudah diampuni dosa-
dosanya yang terdahulu maupun yang
akan datang? Beberapa alasan berikut
ini sangat mendukung perintah Allah
SWT.
Nabi Muhammad SAW adalah sentral semesta fisik dan metafisik,
karena itu seluruh elemen lahir dan
batin makhluk ini merupakan refleksi
dari cahayanya yang agung.
Bershalawat dan bersalam yang berarti
mendoakan beliau, adalah bentuk lain dari proses kita menuju jati diri
kehambaan yang hakiki di hadapan
Allah, melalui "titik pusat gravitasi"
ruhani, yaitu Muhammad Rasulullah
SAW.
Nabi Muhammad SAW, adalah
manusia paripurna. Segala doa dan upaya untuk mencintainya, berarti
kembali kepada orang yang
mendoakan, tanpa reserve.Ibarat gelas
yang sudah penuh air, jika kita
tuangkan air pada gelas tersebut, pasti
tumpah.
Tumpahan itulah kembali pada diri kita, tumpahan Rahmat dan
Anugerah-Nya melalui gelas piala
Kekasih-Nya, Muhammad SAW.
Shalawat Nabi mengandung syafa'at
dunia dan akhirat. Semata karena
filosofi Kecintaan Ilahi kepada Kekasih-
Nya itu, meruntuhkan Amarah-Nya.
Sebagaimana dalam hadits Qudsi,
"Sesungguhnya Rahmat-Ku, mengalahkan Amarah-Ku." Siksaan
Allah tidak akan turun pada ahli
Shalawat Nabi, karena kandungan
kebajikannya yang begitu par-exellent.
Shalawat Nabi, menjadi
tawashul bagi perjalanan ruhani umat Islam. Getaran bibir dan detak jantung
akan senantiasa membubung ke alam
Samawat (alamruhani), ketika nama
Muhammad SAW disebutnya. Karena
itu, mereka yang hendak menuju
kepada Allah (wushul) peran Shalawat sebagai pendampingnya, karena
keparipurnaan Nabi itu menjadi
jaminan bagi siapa pun yang hendak
bertemu dengan Yang Maha Paripurna. Muhammad, sebagai nama dan
predikat, bukan sekadar lambang dari
sifat-sifat terpuji, tetapi mengandung
fakta tersembunyi yang universal, yang
ada dalamJiwa Muhammad SAW. Dan dialah sentral satelit ruhani yang menghubungkan hamba-hamba Allah
dengan Allah. Karena sebuah
penghargaan Cinta yang agung, tidak
akan memiliki nilai Cinta yang hakiki
manakala, estetika di balik Cinta itu, hilang begitu saja. Estetika Cinta Ilahi, justru tercermin dalam Keagungan-Nya, dan Keagungan itu ada di balik desah
doa yang disampaikan hamba-hamba- Nya buat Kekasih-Nya.
Wallahu
A'lam.Para sufi memberikan pengajaran
sistematis kepada umat melalui Shalawat Nabi itu sendiri.
Dan Shalawat
Nabi yang berjumlah ratusan macam
itu, lebih banyak justru dari ajaran Nabi
sendiri.
Model Shalawat yang
diwiridkan para pengikut tarekat, juga
memiliki sanad yang sampai kepada Nabi SAW. Oleh sebab itu, Shalawat
adalah cermin Nabi Muhammad SAW
yang memantul melalui jutaan bahkan
milyaran hamba-hamba Allah bahkan
trilyunan para malaikat-Nya.
Al Faatihah ............... ............... ........ 1 x
Yaa Syafi'al kholqish-sholaa tu wassalaam .... dst. 3 x
Yaa Sayyidii yaa Rosuulallooh ............... ..... 7 x
Yaa Ayyuhal Ghoutsu salaamullooh ............ dst. 3 x
Al Faatihah ............... ............... ........ 1 x
silahkan copas atau
klik SHARE/BAGIKAN
tanpa harus meminta ijin
mg bermanfaat
XII. 12. 313 "POSTINGAN ANDA AMAT BAGUS DAN SANGAT BERMANFAAT"
Istighfar dan Shalawat, ibarat dua keping mata uang. Sebab orang yang
bershalawat, mengakui dirinya sebagai
hamba yang lebur dalam wahana
Sunnah Nabi.
Leburnya kehambaan
itulah yang identik dengan kefanaan
hamba ketika beristighfar.
Shalawat Nabi, merupakan syari'at sekaligus
mengandung hakikat. Disebut syari'at
karena Allah SWT, memerintah kan
kepada para hamba-Nya yangberiman,
agar memohon kan Shalawat dan
Salam kepada Nabi. Dalam
Firman-Nya: "Sesungguhnya
Allah dan para MalaikatNya senantiasa
bershalawat kepada Nabi.Wahai orang-
orang beriman bershalawatlah kepada
Nabi dan mohonkan salam
baginya." (QS. 33: 56)
Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman
Allah Ta'ala tersebut : Suatu hari
Rasulullah SAW, datang dengan wajah
tampak berseri-seri, danbersabda:
"Malaikat Jibril datang kepadaku sambil
berkata, "Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad,
bahwa untuk satu shalawat dari
seseorang umatmu akan kuimbangi
dengan sepuluh doa baginya."Dan
sepuluh salam bagiku akan kubalas
dengan sepuluh salam baginya." (HR.an-Nasa'i)
Sabda
Rasulullah SAW: "Kalau orang
bershalawat kepadaku, maka malaikat
juga akan mendoakan keselamatan
yang sama baginya, untuk itu
hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak." (HR. Ibnu Majah dan
Thabrani).
Sabda Nabi SAW, "Manusia yang paling
uatama bagiku adalah yang paling
banyak shalawatnya." (HR. at-Tirmidzi)
Sabdanya, "Paling bakhilnya manusia,
ketika ia mendengar namaku disebut,
ia tidak mengucapkan shalawat bagiku." (HR. at-Tirmidzi).
"Perbanyaklahshalawat bagiku di hari
Jum'at" (HR. Abu Dawud).
Sabdanya, "Sesungguhnya di bumi ada
malaikat yang berkeliling dengan
tujuan menyampaikan shalawat
umatku kepadaku." (HR. an-Nasa'i)
Sabdanya, "Tak seorang pun yang
bershalawat kepadaku melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku
menjawab salam kepadanya." (HR.
AbuDawud).
Tentu, tidak sederhana,
menyelami keagungan Shalawat Nabi.
Karena setiap kata dan huruf dalam
shalawat yang kita ucapkan mengandung atmosfir ruhani yang
sangat dahsyat. Kedahsyatan itu, tentu,
karena posisi Nabi Muhammad SAW,
sebagai hamba Allah, Nabiyullah,
Rasulullah, Kekasih Allah dan Cahaya
Allah. Dan semesta raya ini diciptakan dari
Nur Muhammad, sehingga setiap detak
huruf dalam Shalawat pasti
mengandung elemen metafisik yang
luar biasa.
Mengapa kita musti
membaca Shalawat dan Salam kepada Nabi, sedangkan Nabi adalah manusia
paripurna, sudah diampuni dosa-
dosanya yang terdahulu maupun yang
akan datang? Beberapa alasan berikut
ini sangat mendukung perintah Allah
SWT.
Nabi Muhammad SAW adalah sentral semesta fisik dan metafisik,
karena itu seluruh elemen lahir dan
batin makhluk ini merupakan refleksi
dari cahayanya yang agung.
Bershalawat dan bersalam yang berarti
mendoakan beliau, adalah bentuk lain dari proses kita menuju jati diri
kehambaan yang hakiki di hadapan
Allah, melalui "titik pusat gravitasi"
ruhani, yaitu Muhammad Rasulullah
SAW.
Nabi Muhammad SAW, adalah
manusia paripurna. Segala doa dan upaya untuk mencintainya, berarti
kembali kepada orang yang
mendoakan, tanpa reserve.Ibarat gelas
yang sudah penuh air, jika kita
tuangkan air pada gelas tersebut, pasti
tumpah.
Tumpahan itulah kembali pada diri kita, tumpahan Rahmat dan
Anugerah-Nya melalui gelas piala
Kekasih-Nya, Muhammad SAW.
Shalawat Nabi mengandung syafa'at
dunia dan akhirat. Semata karena
filosofi Kecintaan Ilahi kepada Kekasih-
Nya itu, meruntuhkan Amarah-Nya.
Sebagaimana dalam hadits Qudsi,
"Sesungguhnya Rahmat-Ku, mengalahkan Amarah-Ku." Siksaan
Allah tidak akan turun pada ahli
Shalawat Nabi, karena kandungan
kebajikannya yang begitu par-exellent.
Shalawat Nabi, menjadi
tawashul bagi perjalanan ruhani umat Islam. Getaran bibir dan detak jantung
akan senantiasa membubung ke alam
Samawat (alamruhani), ketika nama
Muhammad SAW disebutnya. Karena
itu, mereka yang hendak menuju
kepada Allah (wushul) peran Shalawat sebagai pendampingnya, karena
keparipurnaan Nabi itu menjadi
jaminan bagi siapa pun yang hendak
bertemu dengan Yang Maha Paripurna. Muhammad, sebagai nama dan
predikat, bukan sekadar lambang dari
sifat-sifat terpuji, tetapi mengandung
fakta tersembunyi yang universal, yang
ada dalamJiwa Muhammad SAW. Dan dialah sentral satelit ruhani yang menghubungkan hamba-hamba Allah
dengan Allah. Karena sebuah
penghargaan Cinta yang agung, tidak
akan memiliki nilai Cinta yang hakiki
manakala, estetika di balik Cinta itu, hilang begitu saja. Estetika Cinta Ilahi, justru tercermin dalam Keagungan-Nya, dan Keagungan itu ada di balik desah
doa yang disampaikan hamba-hamba- Nya buat Kekasih-Nya.
Wallahu
A'lam.Para sufi memberikan pengajaran
sistematis kepada umat melalui Shalawat Nabi itu sendiri.
Dan Shalawat
Nabi yang berjumlah ratusan macam
itu, lebih banyak justru dari ajaran Nabi
sendiri.
Model Shalawat yang
diwiridkan para pengikut tarekat, juga
memiliki sanad yang sampai kepada Nabi SAW. Oleh sebab itu, Shalawat
adalah cermin Nabi Muhammad SAW
yang memantul melalui jutaan bahkan
milyaran hamba-hamba Allah bahkan
trilyunan para malaikat-Nya.
Al Faatihah ............... ............... ........ 1 x
Yaa Syafi'al kholqish-sholaa tu wassalaam .... dst. 3 x
Yaa Sayyidii yaa Rosuulallooh ............... ..... 7 x
Yaa Ayyuhal Ghoutsu salaamullooh ............ dst. 3 x
Al Faatihah ............... ............... ........ 1 x
silahkan copas atau
klik SHARE/BAGIKAN
tanpa harus meminta ijin
mg bermanfaat
No comments:
Post a Comment