Sunday, February 2, 2014

011.08.717 - PENGALAMAN ROHANI - Tusiran Bekasi

011.08.717 - PENGALAMAN ROHANI  - Tusiran Bekasi

VIII. 08. 717 KESAKSIAN MANFAAT, BERKAH DAN ASRORNYA MUJAHADAH SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN "PENGALAMAN ROHANI/ALAMAT GHOIB/RUKYAH SHOLIHAH/PENGALAMAN SEPIRITUAL"

Sedikit Kisah Pengalaman Rohani Orang Cina/Tionghua yang menjadi Pengamal Sholawat Wahidiyah. Cerita ini di sampaikan oleh Kyai Rahmad Sukir sa'at Kuliah Wahidiyah Mujahadah Kubro dalam rangka MEMPERINGATI ISRO' MI'ROJ dan HAUL HADROTUL MUKARROM MBAH KH. ABDUL MADJID MA'ROEF QS wa RA (Mualif Sholawat Wahidiyah) gelombang Bapak-bapak kemarin.

Tadi malam di ceritakan: Di daerah Jambi orang Cina (Pak Endri) mengeluh tokonya sepi, orang cina ini menyakini penyebab tokonya sepi karena disantet/diguna-guna temannya sesama Cina. Ma’af ya ternyata orang Cina itu sama seperti orang-orang kita main santet-santetan agar toko temenya sepi. Pak Endri dan Bu Endri ini cari dukun kemana gak ada yang manjur, suatu saat ketemu Pak Prio (PW Jambi), disarankan agar suami dan istrinya disuruh wirid dianjurkan selama 40 hari “Yaa Sayidi Yaa Rosululloh” ½ jam perhari atau permalam, setelah dapat 37 malam bermimpi tiba-tiba hadir seseorang pakai sarung, baju batik, songkok. “tuan siapa sampean?” “Saya di utus untuk menolong kamu, lihat itu tokomu” setelah itu Bu Endrik melihat tokonya penuh ulat. Dalam mimpinya Orang lelaki yang pakai sarung, baju batik, songkok berkata “Wahai kawan lihat itu” tiba seluruh ulat itu masuk ke tubuh beliau tadi, sehingga tubuh beliau membesar sampai kesakitan. Tiba-tiba Bu Hendri berkata “Wahai Guru, demi saya engkau menderita Guru, demi keselamatan saya engkau menderita guru,” jawab Beliau “Wahai murid ini tugasku, ndak usak kamu pikirkan, wahai wurid untuk itu selamatlah, lanjutkan wirid kamu” terbangunlah, pagi harinya tokonya Ramai.

Suatu ketika ada Mujahadah Nisfusanah di Jambi.... Ibu Hendri ini di kasih tau Pak Prio disuruh menghadiri, setelah itu soan ke transit kanjeng Romo Yai, Bu Hendri ini kaget melihat Beliau Romo seperti dalam mimpinya yang pakai sarung, baju batik, songkok. Bengong kok ini orangnya, yang menemui saya, menolong saya dalam mimpi, sepontan “Wahai guru engkaukah yang menolong saya?” jawab Beliau “Iya-iya, itu tugas saya, ya sudah saya capek mau istirahat”

Kemarin diterangkan Jantungnya Al-Quran adalah Surat Yasin dan Jantungnya Sholawat Wahidiyah adalah “Yaa Sayidi Yaa Rosululloh”

Kenapa to Pengamal Wahidiyah mengedarkan agar selalu nida’ “Yaa Sayidi Yaa Rosululloh”? karena aklak, banyak Al-Quran yang menerangkan bahwa Beliau Rosululloh itu dekat dengan makluk, selama makluk tidak maksiat. Sebagai tawasul atau meminta di do’akan Beliau Kanjeng Rosul SAW, karena beliau orang yang suci, kekasihnya Alloh yang do’anya sangan Ijabah. Sebgaimana juga dalam sholat ada bacaan tasyahud.... disana ada kalimat Assalamu alaika ayyuhannabiy warohmatulloh....yang berarti disitu ada alaika/kepada panjenengan wahai Nabi, maka kita diwajibkan kontak batin dengan beliau Rosululloh. Dalam kisah pernah Sayidina Umar pernah menghadap Beliau Rosululloh didalam hati bagaimana beliau Rosululloh bisa mengawasi umatnya kadang beliau tidur dekat dengan anak cucunya masa bisa dekat dan mengawasai saya, dan Beliau Rosululloh bersabda dalam Hadist Imam Tirmidzi, Abu dawud, Imam Hakim Rosululloh: “Wahai kawanku; jadikanlah aku teman di dalam do’amu, jadikanlah aku teman di dalam ibadahmu, ketika engkau berdo’a merasa aku temani, ketika beribadah engkau merasa aku temani” begitu juga mengamalkan sholawat wahidiyah di sertai akhlak seperti Imam Malik ketika mengingat Rosululloh menangis. Akhirnya Sayidina Umar kemanapun selalu merasa diawasi dan bersama Beliau Rosululloh.

Beliau Kyai Rahmad Sukir menyinggung tentang kedudukan wali Allah (kekasih Allah), Guru yang khamil mukamil, kalau kita tau kedudukan wali maka kita akan memuliakan, menghormati dan senantiasa mengirim Al-fatehah. Di ibaratkan kalau anak TK di kasih tahu uang 100 maka tidak tau apa-apa, bisa-bisa disobek-sobek dan di injak-injak. Tetapi kalau di berikan orang yang sudah tau/dewasa maka uang tersebut di simpan di elus-elus, di cium-cium.

Dari Pengalaman ini bagai mana dengan kita, ada pengamal baru kenal Sholawat Wahidiyah dengan wirid aklak yang bagus, merasa butuh dan istiqomah, mengakui dengan jujur bahwa kita ini penuh dosa dan banyak berbuat dholim. Baik terhadap Alloh SWT wa Rosulihi SAW, terhadap orang tua dan keluarga, dan terhadap umat dan masyarakat serta terhadap makhluk pada umumnya. Sangat membutuhkan sekali maghfiroh (ampunan) dan taufiq hidayah Alloh SWT, Syafa'at tarbiyah dan bimbingan Rosululloh SAW, serta do'a restu Ghoutsu Haadzaz-Zaman, Beliau guru kita hadir menolong. — bersama Pujianto Nganjuk Jatim dan 31 lainnya.

No comments:

Post a Comment