001.17.333 -Ciri-ciri orang yg mencintai, pasti banyak mengingat dan menyebutnya dimana saja, lagi keadaan bagaimanapun tetap menyebut dan mengingatNya. (Abu Nawas Majdub)
XVI. 17. 0333 "NASIHAT PARA SUFI, AQWALUL ULAMA', BAITII JANNATII, DLL...".
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرو الْقَطِرَانِيُّ، ثنا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ، ثنا حِبَّانُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَخِيهِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي، وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ، وَلْيَقُلْ: ذَكَرَ اللهُ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنِي ”
المعجم الكبير للطبراني
Menceritakan kepada kami Ahmad bin Amr al-Qathirani, menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi’ az-Zahrani, menceritakan kepada kami Hibban bin Ali, dari Muhammad bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari saudaranya, yaitu Abdillah bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari ayahnya (Ubaydillah bin Abi Rafi’), dari kakeknya (Abi Rafi’, budak Rasulullah) berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, “Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu bi khayrin man dzakaroni (Semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku).
[Al-Mu'jamul Kabir lithThobroni]
إِذا طَنَّتْ أُذُنُ أحدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي ولْيُصَلِّ عَلَيَّ ولْيَقُلْ ذَكَرَ الله مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
الجامع الصغير للسيوطي
Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu man dzakaroni bi khayr (Semoga Allah menyebut orang yang menyebutku dengan kebaikan).
[Al-Jami'ush Shoghir lis Suyuthi]
فَإِن الْأذن إِنَّمَا تطن لما ورد على الرّوح من الْخَبَر الْخَيْر وَهُوَ أَن الْمُصْطَفى قد ذكر ذَلِك الْإِنْسَان بِخَير فِي الْمَلأ الْأَعْلَى فِي عَالم الْأَرْوَاح
التيسير بشرح الجامع الصغير
Imam Al Manawi berkata dalam kitab beliau, yaitu At-Taysir bi Syarh al-Jami’ush Shaghir: “Maka sesungguhnya telinga itu berdengung ketika datang berita baik kepada ruh, yaitu Rasulullah SAW al-Mushthofa telah menyebut orang tersebut (pemilik telinga yang berdengung) dengan kebaikan di mala-il a’la (perkumpulan atau majelis tertinggi) di alam ruh.
[At-Taysir bi Syarh al-Jami'ush Shoghir]
Hadits ini juga diriwayatkan Imam al-Bazzar dengan redaksi doa:
اللَّهُمَّ اذْكُرْ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنَا بِخَيْرٍ
“Ya Allah, sebutlah dengan kebaikan orang yang menyebut kami dengan kebaikan”
Hadits seperti ini diriwayatkan oleh Imam Suyuthi, Imam ibnus Sunni, Imam Ruyani, Imam al-Bazzar, dan juga Imam Thabrani yang mana menurut beliau hadits ini Hasan. Para Imam yang dapat dipegang ini telah mencantumkan hadits-hadits seprti ini di dalam kitab-kitab mereka. Dan tak ada hadits yang menentang hadits ini. Para Imam ini telah mengajarkan kepada kita agar bershalawat kepada Nabi ketika telinga kita berdengung atau berdenging. Maka amalan ini sungguh boleh dikerjakan. Apalagi perintah shalawat itu adalah perintah umum yang boleh dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu dan tempat tertentu, seperti ketika di kakus.
Rasul menyuruh kita mengingat beliau ketika telinga kita berdengung. Salah satu keutamaan mengingat Rasul dijelaskan dalam hadits qudsi dari ibnu ‘Atho-i yang dinukil dalam Mawahibul Laduniyyah karya Imam al-Qasthalani dimana Allah berfirman:
جَعَلْتُكَ ذِكْرًا مِنْ ذِكْرِيْ. فَمَن ذَكَرَكَ ذَكَرَنِي
Aku telah menjadikanmu dzikir dari dzikirku, barangsiapa yang menyebutmu maka ia telah menyebutKu.
Maka barangsiapa menyebut atau mengingat Nabi Muhammad, maka ia telah mengingat Allah. Dan siapa yang mengingat Allah, maka Allah mengingat dia dan menyertainya dengan kasih-sayang-Nya sebagaimana dijelaskan dalam hadits qudsi riwayat Bukhari dalam Shahihnya dari Abu Hurairah dari Rasulullah, berfirman Allah Ta’ala:
أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ
“Aku bersama hamba-Ku dimana pun ia mengingat-Ku dan bergerak bibirnya karena (menyebut) Aku.”
Dan juga dalam riwayat lain dari Abu Hurairah dari Rasulullah, berfirman Allah Ta’ala:
وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
“Dan Aku bersamanya ketika mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Dan jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka.”
Dan Nabi menyuruh kita untuk bersholawat atas beliau. Di antara keutamaan shalawat ini dijelaskan oleh Rasul:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ مِائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً كَتَبَ اللَّهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: بَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ، وَبَرَاءَةً مِنَ النَّارِ، وأَسْكَنَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ
Barangsiapa yang bersholawat atasku satu kali maka Allah bershalawat atasnya sepuluh kali. Barangsiapa yang bersholawat atasku sepuluh kali maka Allah bershalawat atasnya seratus kali. Barangsiapa bersholawat atasku seratus kali, maka Allah menulis diantara dua matanya: ‘bebas dari kemunafikan, dan bebas dari api neraka’ dan Allah tempatkan dia di hari qiamat bersama para syuhada. [Al-Mu'jamul Awsath dan Al-Mu'jamush Shaghir Imam Thabrani dari Anas bin Malik]
Allah bershalawat atasnya’ maksudnya Allah memberinya kesejahteraan, keselamatan dan kasih-sayang-Nya.
Dalam Kitab At-Taysir bi Syarh al-Jami'ush Shaghir, Al-Manawi menyebutkan bahwa sanad hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrany diatas adalah HASAN:
وإسناد الطبراني حسن
Dan sanad hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrany (diatas) adalah HASAN.
المعجم الكبير للطبراني
Menceritakan kepada kami Ahmad bin Amr al-Qathirani, menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi’ az-Zahrani, menceritakan kepada kami Hibban bin Ali, dari Muhammad bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari saudaranya, yaitu Abdillah bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari ayahnya (Ubaydillah bin Abi Rafi’), dari kakeknya (Abi Rafi’, budak Rasulullah) berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, “Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu bi khayrin man dzakaroni (Semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku).
[Al-Mu'jamul Kabir lithThobroni]
إِذا طَنَّتْ أُذُنُ أحدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي ولْيُصَلِّ عَلَيَّ ولْيَقُلْ ذَكَرَ الله مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
الجامع الصغير للسيوطي
Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu man dzakaroni bi khayr (Semoga Allah menyebut orang yang menyebutku dengan kebaikan).
[Al-Jami'ush Shoghir lis Suyuthi]
فَإِن الْأذن إِنَّمَا تطن لما ورد على الرّوح من الْخَبَر الْخَيْر وَهُوَ أَن الْمُصْطَفى قد ذكر ذَلِك الْإِنْسَان بِخَير فِي الْمَلأ الْأَعْلَى فِي عَالم الْأَرْوَاح
التيسير بشرح الجامع الصغير
Imam Al Manawi berkata dalam kitab beliau, yaitu At-Taysir bi Syarh al-Jami’ush Shaghir: “Maka sesungguhnya telinga itu berdengung ketika datang berita baik kepada ruh, yaitu Rasulullah SAW al-Mushthofa telah menyebut orang tersebut (pemilik telinga yang berdengung) dengan kebaikan di mala-il a’la (perkumpulan atau majelis tertinggi) di alam ruh.
[At-Taysir bi Syarh al-Jami'ush Shoghir]
Hadits ini juga diriwayatkan Imam al-Bazzar dengan redaksi doa:
اللَّهُمَّ اذْكُرْ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنَا بِخَيْرٍ
“Ya Allah, sebutlah dengan kebaikan orang yang menyebut kami dengan kebaikan”
Hadits seperti ini diriwayatkan oleh Imam Suyuthi, Imam ibnus Sunni, Imam Ruyani, Imam al-Bazzar, dan juga Imam Thabrani yang mana menurut beliau hadits ini Hasan. Para Imam yang dapat dipegang ini telah mencantumkan hadits-hadits seprti ini di dalam kitab-kitab mereka. Dan tak ada hadits yang menentang hadits ini. Para Imam ini telah mengajarkan kepada kita agar bershalawat kepada Nabi ketika telinga kita berdengung atau berdenging. Maka amalan ini sungguh boleh dikerjakan. Apalagi perintah shalawat itu adalah perintah umum yang boleh dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu dan tempat tertentu, seperti ketika di kakus.
Rasul menyuruh kita mengingat beliau ketika telinga kita berdengung. Salah satu keutamaan mengingat Rasul dijelaskan dalam hadits qudsi dari ibnu ‘Atho-i yang dinukil dalam Mawahibul Laduniyyah karya Imam al-Qasthalani dimana Allah berfirman:
جَعَلْتُكَ ذِكْرًا مِنْ ذِكْرِيْ. فَمَن ذَكَرَكَ ذَكَرَنِي
Aku telah menjadikanmu dzikir dari dzikirku, barangsiapa yang menyebutmu maka ia telah menyebutKu.
Maka barangsiapa menyebut atau mengingat Nabi Muhammad, maka ia telah mengingat Allah. Dan siapa yang mengingat Allah, maka Allah mengingat dia dan menyertainya dengan kasih-sayang-Nya sebagaimana dijelaskan dalam hadits qudsi riwayat Bukhari dalam Shahihnya dari Abu Hurairah dari Rasulullah, berfirman Allah Ta’ala:
أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ
“Aku bersama hamba-Ku dimana pun ia mengingat-Ku dan bergerak bibirnya karena (menyebut) Aku.”
Dan juga dalam riwayat lain dari Abu Hurairah dari Rasulullah, berfirman Allah Ta’ala:
وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
“Dan Aku bersamanya ketika mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Dan jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka.”
Dan Nabi menyuruh kita untuk bersholawat atas beliau. Di antara keutamaan shalawat ini dijelaskan oleh Rasul:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ مِائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً كَتَبَ اللَّهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: بَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ، وَبَرَاءَةً مِنَ النَّارِ، وأَسْكَنَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ
Barangsiapa yang bersholawat atasku satu kali maka Allah bershalawat atasnya sepuluh kali. Barangsiapa yang bersholawat atasku sepuluh kali maka Allah bershalawat atasnya seratus kali. Barangsiapa bersholawat atasku seratus kali, maka Allah menulis diantara dua matanya: ‘bebas dari kemunafikan, dan bebas dari api neraka’ dan Allah tempatkan dia di hari qiamat bersama para syuhada. [Al-Mu'jamul Awsath dan Al-Mu'jamush Shaghir Imam Thabrani dari Anas bin Malik]
Allah bershalawat atasnya’ maksudnya Allah memberinya kesejahteraan, keselamatan dan kasih-sayang-Nya.
Dalam Kitab At-Taysir bi Syarh al-Jami'ush Shaghir, Al-Manawi menyebutkan bahwa sanad hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrany diatas adalah HASAN:
وإسناد الطبراني حسن
Dan sanad hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrany (diatas) adalah HASAN.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM.... YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.... YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.... YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.... SAUDARAKU SEMUANYA...... DISAMPING KITA BERDZIKIR DAN BERDO'A SEHARI HARINYA KITA BACA YUUKK KITA MENCOBA DAN MEMBACA SEKALIGUS MENGAMALKAN NYA SOLAWAT WAHIDIYAH INI DENGAN NIAT IBADAH KEPADA ALLOH SWT DAN NIAT SEJA TA'DIM MENCINTAI MEMULIAKAN JUNJUNGAN KITA YAKNI NABI AGUNG PANUTAN IDOLA KITA MUHAMMAD ROSUULALLOH SAW................... DAN INSYAALLOH MANFAAT BAROKAH YANG TERKANDUNG DALAM SOLAWAT WAHIDIYAH INI BERFAEDAH UNTUK KETENTRAMAN JIWA.....ALHAMDULILLAH........... YUKK KITA SARENG SARENG MEMBACANYA .......DAN APALAGI SAAT INI MALAM JUM'AT MALAM YANG BEGITU ISTIMEWA DAN MENGANDUNG BERKAH YANG LUAR BIASA........ ALANGKAH BAIKNYA KITA SEBELUM DAN SESUDAH DAN SETERUSNYA YUKK KITA BACA SELALU DI LISAN MAUPUN DALAM HATI DIMANAPUN DAN BAGAIMANAPUN DAN DISETIAP TURUN NAIKNYA NAFAS..........SELALU BACA,,,YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH,,,, AMALKAN MEMBACANYA KURANG LEBIH -+30 menit dalam satu kali duduk di setiap harinya...,,, monggo.....semoga bermanfaat ..... Selamat malam selamat beristirahat..... JUM'AT BAROKAH.....DAN SEMOGA ALLOH SWT SELALU MERIDHAINYA........ YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH..... YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GOUSUSSALAMULLOH.... FAFIRRUU ILALLOH..... YAA ALLOH.... EANGKAULAH YANG AKU TUJU.... EANGKAULAH YANG AKU MAKSUT..... DAN KERIDHOANMU YANG AKU CARI...... BERIKANLAH KEPADA KITA SEMUA...... KECINTAAN MU DAN MAKRIFATMU YANG SEMPURNA UNTUK KITA SEMUA....... ALFAATIHAAH......... www.wahidiyah.com wassalamualaikum warohmatulloh wabarokatuh,,
No comments:
Post a Comment