VI. 06.100 "BIOGRAFI TOKOH SUFI DUNIA"
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekah, 12 Rabiul Awal tahun gajah atau 20 April tahun 571 M. Pada saat lahir Nabi Muhammad sudah tidak punya Ayah. Lalu, kira-kira pada saat umur 6 tahun, Ibu Nabi Muhammad meninggal dunia. Lalu, Nabi Muhammad tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib. Selang 2 tahun setelah meninggalnya ibu Nabi Muhammad, kakeknya pun meninggal dunia pada usia 80 tahun. Sesuai dengan wasiat kakeknya, Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya.
Meningkat masa dewasanya, Nabi Muhammad berusaha sendiri dalam penghidupannya. Karena beliau dikenal jujur, maka seorang janda bernama Siti Khadijah mempercayai beliau untuk membawa dagangan ke Syam. Setelah Nabi berusia ± 25 tahun dan Siti khadijah ± 40 tahun, merekapun sepakat untuk menikah. Dan, pada usia 35 nabi dijuluki “ Al-Amin “ yang dipercaya.
Nabi mulai “ menyiapkan dirinya “ bertahannus. Untuk bertahannus, dipilihnya tempat sebuah gua kecil yang bernama “ Hira “ yang terletak di bukit “ Jabal Nur “ kira – kira 3 mil sebelah utara kota Mekah. Pada malam 17 Ramadhan, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M, datanglah malaikat Jibril membawa wahyu dan menyuruh Nabi untuk membaca. Inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT, kepada Nabi Muhammad SAW. Dan, inilah pula saat penobatan beliau menjadi Rasulullah. Pada saat menerima wahyu ini usia Nabi 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut tahun Qamariyah atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut tahun Syamsiyah.
Dua setengah tahun setelah Nabi manerima wahyu pertama, barulah ia menerima wahyu kedua Rasulullah betahannus di Gua Hira. Tiba – tiba terdengar suara dari langit, beliau menengadah tampaklah malaikat Jibril sehingga beliau menggigil ketakutan, lalu pulang dan meminta Siti Khadijah untuk menyelimutinya.
Pada tanggal 27 Rajab tahun ke-11 sesudah beliau diangkat menjadi Rasul, Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk menjalankan Isra’ Mi’raj dari Mekah ke Baitul Maqdis di Palestina, trus naik kelangit ke-7 dan Sidratul Muntaha. Peristiwa itu juga menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri untuk menguji apakah mereka percaya pada kejadian di luar akal manusia. Yaitu perjalanan yang menempuh beratus-ratus mil, dan menembus 7 lapisan langit dan hanya ditempuh dalam satu malam.
Karena merasa bahwa pekerjaannya telah hampir pada akhirnya, beliau berniat untuk melakukan hai Wada’ ke Mekah, pada tanggal 25 Dzulhijjah 10 H. Pada tanggal 8 Dzulhijjah 10 H, Rasulullah menyampaikan pidato amanat kepada kaum muslimin di Bukit “ Arafah “, lalu kembali ke Madinah.
Kira – kira 3 bulan setelah Haji Wada’ yaitu tanggal 12 Rabiul Awal 11 H atau 8 Juni 632 M Rasulullah kembali kehadirat Allah SWT dalam usia 63 tahun. Tak ada harta benda yang diwariskan kepada umatnya. Tetapi, beliau mewarisan 2 buah pusaka yang diwariskan kepada seluruh umatnya. Yaitu Al-Qur’an dan Hadist.
Meningkat masa dewasanya, Nabi Muhammad berusaha sendiri dalam penghidupannya. Karena beliau dikenal jujur, maka seorang janda bernama Siti Khadijah mempercayai beliau untuk membawa dagangan ke Syam. Setelah Nabi berusia ± 25 tahun dan Siti khadijah ± 40 tahun, merekapun sepakat untuk menikah. Dan, pada usia 35 nabi dijuluki “ Al-Amin “ yang dipercaya.
Nabi mulai “ menyiapkan dirinya “ bertahannus. Untuk bertahannus, dipilihnya tempat sebuah gua kecil yang bernama “ Hira “ yang terletak di bukit “ Jabal Nur “ kira – kira 3 mil sebelah utara kota Mekah. Pada malam 17 Ramadhan, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M, datanglah malaikat Jibril membawa wahyu dan menyuruh Nabi untuk membaca. Inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT, kepada Nabi Muhammad SAW. Dan, inilah pula saat penobatan beliau menjadi Rasulullah. Pada saat menerima wahyu ini usia Nabi 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut tahun Qamariyah atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut tahun Syamsiyah.
Dua setengah tahun setelah Nabi manerima wahyu pertama, barulah ia menerima wahyu kedua Rasulullah betahannus di Gua Hira. Tiba – tiba terdengar suara dari langit, beliau menengadah tampaklah malaikat Jibril sehingga beliau menggigil ketakutan, lalu pulang dan meminta Siti Khadijah untuk menyelimutinya.
Pada tanggal 27 Rajab tahun ke-11 sesudah beliau diangkat menjadi Rasul, Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk menjalankan Isra’ Mi’raj dari Mekah ke Baitul Maqdis di Palestina, trus naik kelangit ke-7 dan Sidratul Muntaha. Peristiwa itu juga menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri untuk menguji apakah mereka percaya pada kejadian di luar akal manusia. Yaitu perjalanan yang menempuh beratus-ratus mil, dan menembus 7 lapisan langit dan hanya ditempuh dalam satu malam.
Karena merasa bahwa pekerjaannya telah hampir pada akhirnya, beliau berniat untuk melakukan hai Wada’ ke Mekah, pada tanggal 25 Dzulhijjah 10 H. Pada tanggal 8 Dzulhijjah 10 H, Rasulullah menyampaikan pidato amanat kepada kaum muslimin di Bukit “ Arafah “, lalu kembali ke Madinah.
Kira – kira 3 bulan setelah Haji Wada’ yaitu tanggal 12 Rabiul Awal 11 H atau 8 Juni 632 M Rasulullah kembali kehadirat Allah SWT dalam usia 63 tahun. Tak ada harta benda yang diwariskan kepada umatnya. Tetapi, beliau mewarisan 2 buah pusaka yang diwariskan kepada seluruh umatnya. Yaitu Al-Qur’an dan Hadist.
No comments:
Post a Comment