011.03.3001 - ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR ( Saudaraku Jaka Samudra).
III. 03. 3001 "ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR, KAMI MENJAWAB DAN MENANGGAPI".
Assalamu'alaikum Bpk admin/pak dim dan saudara/ri semua,..di forum ini, izinkan saya bertanya dan ini sangat serius sekali,...
Ditempatku banyak pengamal wahidiyah yg juga mengamalkan thoriqoh,yg saya tanyakan apa boleh pengamal wahidiyah juga mengamalkan thoriqoh,dan apakah ini tidak bertentangan dengan Guru Mursyid Diantara keduanya,dan bagaimana Pengamal wahidiyah yg sudah terlanjur Mengamalkan thoriqoh tersebut,apa boleh di jalani sama2 antara thoriqoh dan sholawat wahidiyah,...
Mohon penjelasannya sedetail mungkin,,..mohon maaf sblnya bila Pertanyaan saya kurang berkenan,... Terima kasih Jazaa kumulloh....
KAMI MENJAWAB :
BOLEH-BOLEH AJA PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH MENGAMALKAN THORIQOH, GAK ADA LARANGAN, TIDAK ADA PERTENTANGAN DIANTARA KEDUA GURU MURSYIDNYA DAN BOLEH AJA DIJALANI BERSAMA-SAMA ANTARA THORIQOH DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH. Seperti ayah saya sendiri dulu juga mengamalkan Thoriqoh Qodiriyyah (DULUAN, BARU KEMUDIAN) juga mengamalkan Sholawat Wahidiyah. Jadi mengamalkan keduanya. Karena Sholawat Wahidiyah bukan Thoriqoh yang harus dibaiat, jadi gak ada istilah "WAYUH THORIQOH". Pengamal thoriqoh apapun kan boleh aja mengamalkan segala macam Sholawat, gak ada larangan dari thoriqohnya...malah sangat bagus tu, termasuk mengamalkan Sholawat Wahidiyah. Tar mereka akan dapat merasakan dan membedakan sendiri manfaat, barokah dan asrornya setelah mengamalkan Sholawat Wahidiyah. Mereka akan dibimbing sendiri dari dalam oleh Beliau shohibul Wahidiyah Al-Ghouts fii zamanihi dan juga oleh Beliau Al-Ghouts Hadzaz zaman Ra. Adapun secara umum Guru Mursyidnya semua Sholawat adalah Beliau Rosululloh SAW sendiri. Apalagi Faedah Sholawat Wahidiyah khususnya untuk menjernihkan hati dan ma'rifat/sadar/wushul Billah wa Rosuulihi SAW. dan Sholawat Wahidiyah sampai saat ini masih ada guru Pembimbingnya/Guru Sepiritualnya (Al-Mursyid/Al-Ghouts Ra.).-------------
Al-Allamah sayyid Abdurrohman bin musthofa Al-Idrus ( tinggal di mesir ), menyatakan (dalam penjelasan Beliau tentang sholawatnya sayyid Ahmad Al-Badawi. (Yg dlm sejarah dulu sebelum lahirnya Sholawat Wahidiyah sholawat Badawi ini sering diamalkan oleh Beliau Mu'allif Sholawat Wahidiyah, juga sholawat Nariyyah sering Beliau amalkan/hatamkan 4444 x).
Komentar ini di tulis dalam kitab yang berjudul Miraatu Al-Syumus fi manaqibi Aali Al-Idrus, bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tidak di temukan seorang murobbi (Mursyid) yang memenuhi syarat, tidak ada satu pun amalan yang bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat)
kepada Allah kecuali bacaan Sholawat kepada Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga.
Kemudian setiap amalan itu mungkin di terima dan mungkin juga di tolak kecuali bacaan sholawat kepada Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam yang pasti di terima, karena ikroman, ta'dziiman, wa mahabbatan kepada Nabi SAW,
Sayyid Abdur Rohman meriwayatkan keterangan tersebut berdasarkan kesepakatan ulama’.
Ketahuilah sesungguhnya para ulama’ telah sepakat atas diwajibkannya
membaca “Sholawat dan Salam” untuk Baginda Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam.
Secara umum, membaca sholawat kepada nabi, merupakan hal yang agung dan keutamaannya pun sangat banyak. Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yang paling utama dan paling besar manfaat, barokah dan asrornya serta pahalanya. Sampai-sampai sebagian kaum “arifin”, mengatakan : “sungguhnya sholawat itu, bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual ( mursyid )” . Karena guru dan sanadnya, langsung melalui shohibus-sholawat, yakni Beliau Rosululloh SAW sendiri. Dan Ingat ! setiap sholawat yang dibaca seseorang selalu diperlihatkan kepada beliau dan beliau Rosululloh SAW membalasnya dengan
do’a yang serupa ( artinya nabi SAW tahu siapa saja yang membaca sholawat kepada beliau dan nabi SAW menjawab sholawat dengan do’a yang serupa kepada pembacanya tadi ). Wallohu a'lam.
Ahmad Dimyathi : Al-Kisah : Dikisahkan, ibunya K. Mahsun Masjid Ceker Sukoanyar Mojo Kediri, yang bernama mBah Siti Ngaisah (masih keponakannya Mbah Ma'Roef Ra) suatu saat sowan Mbah Ma'roef Ra di Ponpes Kedunglo matur mohon izin akan/mau berbaiat thoriqoh, sepontan dijawab oleh Mbah Ma'roef Ra : "JANGAN, DISINI NATI (DI KEDUNGLO) AKAN ADA SHOLAWAT, AMALKAN ITU AJA (Sholawat Wahidiyah)". Kisah itu terjadi sekitar tahun 1950an, pada hal Sholawat Wahidiyah baru lahir di Kedunglo tahun 1963. Itulah sebagian karomah SANG PROFESSOR DO'A Mbah Yahi Mohammad Ma'rof Ra (YANG SANGAT AMPUH DAN IJABAH DO'ANYA), Beliau mengetahui hal ghoib sebelum terjadi (BASHIROH = ERUH SAK JERUNING WINARAH). Begitu pula Gurunya Mbah Yahi Ma'rof Ra, yang bernama Mbah Yahi KHolil Ra Bangkalan Madura, JUGA SEORANG KYAI YANG BANYAK SEKALI KAROMAHNYA DAN BASHIROHNYA. Pada suatu saat sedang mengkaji kitab, bersama santri-santrinya Beliau Mbah Yahi Kholil Ra dawuh : "MBESOK ENEK SHOLAWAT WAHIDIYAH" (MBESOK AKAN ADA SHOLAWAT WAHIDIYAH). Dawuh itu diucapkan Mbah Yahi Kholil Ra sekitar tahun 1900 san. Hal tsb dilaporkan oleh seorang pengamal Wahidiyah dari Kalipare malang yang sudah sangat sepuh ketika melaporkan ke Mbah Yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra saat itu (sekitar tahun 1978), dan penulis sendiri pernah berjumpa kepada pelapor tsb saat menghadiri Mujahadah Kubro di Kedunglo. Beliau dipersilakan bertempat di panggung utara sebagai tamu kehormatan (Panggung/Gotaan tempat semedi/mujahadah Mbah Ma'roef Ra tempoe duloe).
KEDUA KISAH TERSEBUT SAYA SENDIRI SERING MENDENGAR DARI MBAH YAHI MU'ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH QS WA RA AL-GHOUTS FII ZAMANIHI RA KETIKA ITU, KETIKA SEDANG MEMBERIKAN FATWA DAN AMANATNYA DLM BERBAGAI KESEMPATAN. Pengamal sepuh-sepuh dulu yang sekarang masih hidup pasti mendengar Kedua Kisah tersebut dari Mbah Yahi Qs wa Ra sendiri.
Batal Suka · · Bagikan · 17 Januari pukul 8:18
Anda, AnNa AZzah, Nasyid Irsyad, Muhammad Efendi, dan 16 orang lainnya menyukai ini.
Ahmad Dimyathi YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
17 Januari pukul 8:56 · Suka
Aldy Bsy HAQQUL YAKIN...SHALAWAT WAHIDIYAH ...SOLUSI KEHIDUPAN DUNIA AKHIROH...PENGOBAT KEBUTUHAN LAHIR DAN BATIN...
17 Januari pukul 8:59 · Batal Suka · 2
Agus Ulin Nuha ALLAH HU AKLAM
17 Januari pukul 9:17 · Suka
Ahmad Dimyathi Al-Kisah : Dikisahkan, ibunya K. Mahsun Ceker Sukoanyar Mojo Kediri, yang bernama mBah Siti Ngaisah (masih keponakannya Mbah Ma'Roef Ra) suatu saat sowan Mbah Ma'roef Ra di Ponpes Kedunglo matur mohon izin akan/mau berbaiat thoriqoh, sepontan dijawab oleh Mbah Ma'roef : "JANGAN, DISINI NANTI (DI KEDUNGLO) AKAN ADA SHOLAWAT, AMALKAN ITU AJA (Sholawat Wahidiyah)". Dan Alhamdulillah Ibunya Mbah K. Mahsun tsb (Kyai Mahsun masih pernah makde dari ibu, atau kakang dari ayah istri sy) masih menangi dan telah ikut mengamalkan Sholawat Wahidiyah ketika hidupnya. Kisah itu terjadi sekitar tahun 1950an, pada hal Sholawat Wahidiyah baru lahir di Kedunglo tahun 1963. Itulah sebagian karomah SANG PROFESSOR DO'A Mbah Yahi Mohammad Ma'rof Ra (YANG SANGAT IJABAH DO'ANYA), mengetahui hal ghoib sebelum terjadi (BASHIROH = ERUH SAK JERUNING WINARAH). Begitu pula Gurunya Mbah Yahi Ma'rof Ra, yang bernama Mbah Yahi KHolil Ra Bangkalan Madura, pada suatu saat sedang mengkaji kitab, Beliau Mbah Yahi Kholil Ra dawuh : "MBESOK ENEK SHOLAWAT WAHIDIYAH" (MBESOK ADA SHOLAWAT WAHIDIYAH). Dawuh itu diucapkan Mbah Yahi Kholil Ra sekitar tahun 1900 san. Hal tsb dilaporkan oleh seorang YANG PERNAH NYANTRI DI MBAH YAHI KHOLIL RA DAN DENGAR SENDIRI KETIKA DAWUH ITU DIUCAPKAN GURUNYA TSB. Beliau seorang pengamal Wahidiyah dari Kalipare malang yang sudah sangat sepuh ketika melaporkan ke Mbah Yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra saat itu, dan penulis sendiri pernah berjumpa kepada pelapor tsb saat menghadiri Mujahadah Kubro Beliau dipersilakan bertempat di panggung utara (Panggung/Gotaan tempat bermunajat/semedi/mujahadah Mbah Ma'roef Ra tempoe duloe). KEDUA KISAH TERSEBUT SAYA SENDIRI SERING MENDENGAR DARI MBAH YAHI MU'ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH QS WA RA AL-GHOUTS FII ZAMANIHI RA KETIKA ITU, KETIKA SEDANG MEMBERIKAN FATWA DAN AMANATNYA DLM BERBAGAI KESEMPATAN. Pengamal sepuh-sepuh dulu yang sekarang masih hidup pasti mendengar Kedua Kisah tersebut dari Mbah Yahi Qs wa Ra secara langsung.
17 Januari pukul 11:44 · Suka · 2
Ahmad Dimyathi Alhamdulillah, allah menentukan pilihan yang tepat kepada hambanya yang mendapat tugas lebih dari hamba-hambanya yang lain. shallahu ala sayyidinaa muhammad shallallahu alaihi wasallam. Meski keberadaan rasulullah saw sebagai manusia biasa tapi allah menentukannya sebagai hamba yang sempurna dan luar biasa dengan pembawaannya selaku penyempurna akhlak dan sumber suri tauladan bagi hamba-hamba-Nya yang lain. Semoga beliau, sahabat dan keluarga serta keturunannya dan kita semua sebagai ummatnya selalu mendapat magfirah, petunjuk, ampunan dan kemuliaan serta syafaat hingga yaumil akhir. Amin ya rabbal alamin.
Suka · · Bagikan · Hentikan Pemberitahuan · Promosikan
Eko Mardiyono, Cinta Tak Harus Memiliki, Nadia Firna Putri dan 19 lainnya menyukai ini.
Anwar Hamidi YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH...
25 Januari pukul 14:07 · Suka · 2
Nisma Mohammad Amiin.amiin,amiin yaa robbalallamin.
25 Januari pukul 14:55 · Suka · 2
Surya Part'yagi Sukmayana Wahidiyah
25 Januari pukul 15:02 · Suka · 1
Eri Yanto YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH
25 Januari pukul 23:05 · Suka · 2
Rudi Suwiryo Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts
26 Januari pukul 5:13 · Suka · 1
Dimas Gagah Saputra Mf..gk ada do'a yg ampuh..kecuali atas ridhonya Allah.
26 Januari pukul 8:17 · Suka · 1
Dimas Gagah Saputra Hati2 dg syirik..jgn merasakan diri qt pnya kekuatan..smua kekuatan itu milik Allah...kalian jgn lupa tentang billah..inggih mf
26 Januari pukul 10:26 · Suka
No comments:
Post a Comment