010.03.3001 - ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR ( Saudaraku Jaka Samudra).
III. 03. 3001 "ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR, KAMI MENJAWAB DAN MENANGGAPI".
Sedikit Dherek tanya para kyai dan senior2 Wahidiyah di Forum ini,...Bagaimanakah Cara mentirakati sholawat wahidiyah,..terutama supaya kita bisa wushul kepada Alloh,..Adakah diforum ini yg sudah wushul ilalloh,..maaf ya karena forum ini forum ma'rifat jadi monggo di fokuskan ke ma'rifat dulu,lain2 nyusul boleh,...hehehe...
KAMI MENJAWAB DAN MENANGGAPI :
WUSUL KEPADA ALLOH
Hadir kepada Alloh adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia. Tapi kenyataan ummat saat ini sudah mengabaikan bidang ini kecuali sebagian kecil yang masih memperhatikan. Itupun dari golongan tertentu. Sangat jauh berbeda dengan ummat di saat masih pada zaman kehidupan Rosululloh Muhammad SAW dan beberapa dekade di masa khulafa ur rosyidin. Masa kekholifahan masih berlangsung.
Setelah kekholifahan berakhir, bidang ini mulai ditinggalkan perlahan lahan dan menyisakan beberapa kelompok yang disebut kaum SUFI. Dengan berjalannya waktu kaum sufi pun menjadi terpinggirkan hingga pada puncaknya kaum sufi dikucilkan dan banyak dari tokoh tokoh sufi dipermasalahkan hingga dipenjarakan.
Akibatnya bidang wusul kepada alloh betul betul ditinggalkan. Hal yang lebih menyedihkan lagi setelah para tokoh yang dipenjarakan mati dalam tahanan, tinggal beberapa orang murid yang mempertahankan secara sembunyi sembunyi.kepada kerabat yang sangat dekat agar tidak ketahuan secara umum dan para pejabat negara Kami tidak ingin membeberkan sebab musabab kejadian agar tidak menbulkan kedengkian apalagi berakibat menyalahkan orang /kelompok lain .
Jika ingin mengetahui hal tersebut , bisa dicari beberapa buku atau orang khusus untuk tambahan pemahaman dengan catatan tidak ada niatan menyalahkan para pelaku di masa tersebut. Jadi singkatnya ajaran kaum sufi yang bertujuan mendekat untuk hadir di hadapan alloh betul betul diharamkan dengan berbagai dalih bahwa ajaran kaum sufi itu sesat dan menyesatkan.
Kondisi ini berlangsung beberapa generasi yang akhirnya kita yang hidup pada generasi sekarang secara umum benar benar buta bidang wusul kepada alloh. Jika ada yang mempelajari bidang wusul kepada Alloh, kebanyakan masih sibuk mempelajari teori teori mendekatkan diri kepada Alloh. Sementara teori yang mengarahkan pada metode, sangat sulit dipraktekkan. Belum lagi dengan banyaknya literatur yang bersifat pro dan kontra.
Bagi yang kontra mengatakan bahwa tasawuf itu merusak aqidah islam yang dibawa Rosululloh SAW. Bagi yang pro berupaya menegaskan bahwa tasawuf adalah sebuah metoda mendekat kepada Alloh yang paling jitu dan dengan bimbingan seorang guru mursyid.
Bagi kami lebih memilih yang pro. Sebab kami menyadari kebutaan hati kami. Jangankan bidang rohani. Bidang jasmani/lahiriyah saja kita butuh guru. Belajar baca tulis saja butuh guru. Demikian pula bidang rohani. Kita semua butuh guru .
Perlu kita ketahui dan kita yakini bahwa yang di perjuangkan oleh Rosuululloh SAW tidak pernah terputus ila yaumil qiyamah. Juga perlu dikenalkan untuk diketahui kembali bahwa Baginda Rosul SAW, adalah sumber dan gudangnya ilmu tasawuf. Tokoh sufi pertama dan utama dan tidak ada yang menandingi adalah Rosululloh SAW. Beliau pemilik ajaran sufi yang sejati. wahyu melalui jibril tidak ujuk ujug diterima Muhammad rosululloh SAW. Baginda kita yang agung dipangkat oleh Alloh melalui proses uzlah. Mengasingkan diri dari hiruk pikuk duniawi selama 40 hari.
Kami tidak ingin membahas teorinya wusul kepada Alloh, melainkan tahaddus bini'mah betapa manisnya makmum di belakang Rosululloh SAW. Sebab pesan beliau yaitu, " qul inkuntum tuhibbunalloh, fat tabi'uunii. (Jika kamu sekalian cinta kepada Alloh, maka ikutilah aku.) Hingga para shohabat bertanya demi memperoleh penjelasan lebih dalam tentang hakekatnya itba' / ikut. Bahwa hakekatnya orang ikut adalah ru'yatul matbu' / melihat yang di ikuti/ yang di makmumi dalam segala sesuatu, bersama dengan siapa dan apapun, dimanapun dan kapanpun.
Bagi kita yang menghendaki wusul ilalloh, hendaknya mencari orang yang betul betul mengenal Rosululloh SAW. Tidak hanya sampai disitu, kita harus menemukan seseorang yang mengajak sekaligus mampu menyowankan / menghadirkan kita kepada Rosululloh SAW. Sowan menghadap beliau sebagai ummatnya. Hingga terjadi kontak antara pengikut dengan yang di ikuti. Kontak antara makmum dengan imamnya. Kontak antara ummat dengan sayyidnya. Antara penumpang dengan sopirnya. Hatinya terkait (kumanthil =jawa) dengan beliau.
Jika tidak demikian, maka keimanan kita masih teka teki. Keimanan kita masih dalam kondisi meraba raba dan membayangkan. Membayangkan Alloh. Membayangkan cerita tentang Rosululloh.
Sebagai tanda syukur kita kepada Alloh SWT,kita juga bersyukur kepangkuan Rosuululloh SAW sebab melalui bimbingannya kita masih diberi kesempatan untuk mengikuti para tabi'in yang berlanjut kepada tabi'it tabi'in ila yaumil qiyamah. SEMOGA , Melalui beliau beliau kita akan menukan cara untuk hadir dihadapan Alloh SWT. Makmum di belakang Rosuululloh SAW. Amin.
Sebagai pamungkas dalam hal ini, kami merasa berkewajiban mengajak tanpa paksa kepada siapapun untuk senantiasa hubungan batin kepada baginda Rosul SAW Dengan nida' menyebut beliau baik lisan maupun dalam hati dengan kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH. Kapanpun,di manapun, dengan siapapun semaksimal mungkin.
Ini perlu pembuktian agar tidak sekedar cerita.
Di sini kami hanya menyampaikan metode.
Kalimat nida' :
" YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH, "
dibaca selama 40 hari berturut turut tidak boleh terputus . Lamanya paling sedikit 30 menit tiap harinya. Boleh diamalkan oleh siapa saja, dari golongan apa saja , laki laki, perempuan,tua,muda tanpa pandang bulu. Boleh diamalkan sendiri-sendiri, lebih utama secara berjama'ah.
Kalimat ini berfaedah menjernihkan hati dan ketentraman jiwa serta untuk ma'rifat/kesadaran/wushul ilalloh wa rosuulihi saw !.
Selamat membuktikan !!!
WUSUL KEPADA ALLOH.....( lanjutan ! )
Seseorang yang sudah wusul kepada Alloh, disebut washilun. Seorang washilun adalah seorang hamba Alloh yang sudah diberi hak mewusulkan orang lain. Orang yang diwusulkan oleh seorang washilun sudah bisa disebut muridun. Muridun/seorang murid tidak akan wusul kepada Alloh tanpa bantuan washilun. Maka beliau sudah tentu menduduki jabatan sebagai seorang guru / mursyid kamil mukammil. Dikatakan kamil mukammil, seban sudah menjadi insan sempurna dan menyempurnakan orang lain.
Satu hal yang perlu kita ketahui dan pahami bahwa ,
Washilun hanya satu dipermukaan bumi.
Jika hanya sekedar kamil/sempurna saja masih tidak berhak dan tidak bisa menyempurnakan orang lain, masih belum dijadikan sebagai mursyid. Dianya sudah sempurna imannya disisi Alloh tapi masih menempati derajat muridun. Jadi logikanya bahwa dia sudah sempurna akibat bantuan mursyid walaupun dia belum menyadari.
Hal ini bisa saja terjadi sebab yang mengangkat seseorang untuk menjadi mursyid adalah Alloh SWT, JABATAN MURSYID DIANGKAT OLEH ALLOH, BUKAN DIPILIH MANUSIA.
Syukur alhamdulillah, kanjeng sinuhun Hadrotul Mukarrom Romo KH Abdul latif Madjid Ra, Pengasuh Perjuangan Wahidiyah Dan Pondok Pesantren Kedunglo Kediri Jawa Timur senantiasa memberi bimbingan cara mengenal keberadaan seorang mursyidul kamil mukammil zaman sekarang ( Ghoutsu Hadzaz Zaman RA ) dan mengajak untuk mengikuti tuntunannya sehingga kita diberi kesempatan untuk menjadi murid hingga memperoleh kesempurnan hidup, kesempurnaan iman kepada Alloh SWT makmum di belakang Rosululloh SAW.
Kanjeng Romo KH> Abdul Latif Madjid Ra Pengasuh Perjuangan Wahidiyah mendawuhkan bahwa berguru hukumnya wajib bagi orang yang ingin wusul kepada Alloh. Ada dawuh bahwa barang siapa belum menemukan seorang guru yang mewusulkan semua perkara hidupnya, ibadahnya, maka orang tersebut dalam melaksanakan perkara hidupnya dan ibadahnya dia didampingi oleh syetan tapi tidak menyadari. Untuk itu kami mengajak pembaca yang budiman untuk bersama sama melatih hubungan rohani dengan beliau mursyidul kamil mukammil / Ghouts Hadzaz Zaman RA dengan memperbanyak istighoutsah.
Berikut ini bacaan istighoutsahnya :
YAA AYYUHAL GHOUTSUS SALAMULLOH, # 'ALAIKA ROBBINII BI IDZNILLAH.
WANDZUR ILAIYYA SAYYIDII BINADHTOH, # MUSHILATI LIL HADHROTIL 'ALIYYAH.
(Duhai ghouts salam Alloh ku sanjungkan kepadamu.
Bimbinglah aku dengan idzin Alloh.
Pancarkanlah nadhroh kesempurnaan imanmu kepadaku.
Hingga aku wusul kepada Alloh yang maha luhur)
Alhamdulillah. Banyak pengalaman saudara kita yang sudah menekuni amalan ini banyak diberi peningkatan di segala bidang khususnya bidang iman kepada Alloh banyak dirasakan dalam hidupnya. Semoga kita segera dibukakan taufiq hidayah Alloh SWT,hingga secepatnya dipertemukan dengan beliau Ghouts Hadzaz Zaman RA,dengan harapan penuh bahwa kita tidak berlarut larut hidup didampingi syetan laknatulloh. Amin.
Sampai di sini yang bisa kami ungkapkan dan semoga diberi bisa melanjutkan pada bahasan lain yang berhubungan dengan keimanan. Dalam hal ini kami tidak bisa berbuat apa aa, kecuali untaian do'a :
Jazaakumullohu khoirooti wa sa'aadatid dun'ya wal aakhiroh. Amin.
Kami ucapkan selamat mencoba dan menekuni istighoutsah tersebut di atas.
Jazaakumullohu khoirooti wa sa'aadatid dun'ya wal aakhiroh . Amin
Wassalamu'alaikum wr wb
Diposkan oleh Sulhan Idris di 13.30
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
IMAN BIL AQLI SATU LEVEL DENGAN IMAN BIL ILMI.
IMAN BI DZAUQI SUDAH DIBERI MAMPU MENYAKSIKAN AF'ALULLOH, SIFATULLOH.
IMAN MUSYAHADAH PUNCAK TERTINGGI DALAM KEIMANAN. HANYA ANBIYA' WAL MURSALIN MENEMPATI IMAN MUSYAHADAH.
Suka · · Bagikan · 16 jam yang lalu
Joko Klotok, Umi Arsy, Suyadi Ebiet dan 25 lainnya menyukai ini.
Galih Gin bagaimana jika ada seseorang/golongan yg mempunyai faham tidak meyakini adanya WALI ALLAH SWT / INSAN KAMIL MUKAMIL .
16 jam yang lalu · Batal Suka · 2
BoOyow CEngoohh pak dim dlm mujahadah sebelum kita benar2 wusul kpd Allah berarti kita senantiasa berhubungan dengn beliau sang guru sejati,mohon penjelasannya,trima kasih
15 jam yang lalu · Batal Suka · 1
Ahmad Dimyathi Hal Ghauts Hadzaz Zaman
Ghauts adalah sebutan yang dipakaikan/ dikenakan kepada seseorang (hamba Allah) yang menduduki posisi puncak dalam dunia kewalian.
Istilah lain dari Al-Ghauts adalah Sulthan Auliya’, Al-Quthbu, Insan Kamil dan lain-lain. Al-Ghau...Lihat Selengkapnya
15 jam yang lalu · Telah disunting · Suka
Ahmad Dimyathi Catatan :
Agar tidak menimbulkan persepsi yang tidak diinginkan, maka perlu kami garis bawahi :
1. Al-Ghauts itu adalah seorang hamba yang hidupnya hanya untuk menghambakan diri kepada Allah...Lihat Selengkapnya
15 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW, bersabda :
مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْأَطَاع اللهَ وَمَنْ عَصانِي فَـقَدْعَصَى اللهُ وَمَنْ أَطَاع أَمِيْرِي فَقَدْ أطَاعَنِي وَمَنْ عَصَى أَمِيْري فَقَـدْ عَصَا نِي...Lihat Selengkapnya
15 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Syeh Muhammad Wafa (w. 801 H), Guru Agung Pemandu kaum sufi pada zamannya, menyimpulkan makna hadits diatas sebagai berikut :
قلْبُ العَارِفِ حضْرَةُ اللهِ فـَمَنْ تـَقَرَّ بَ اِلَيْهِ بِالقُـرْبِ المُلاَ ئِمِ فُـتحَتِ لَهُ أَبْوَابُ الحَضْرَةِ...Lihat Selengkapnya
15 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairoh Ra, Rasulullah SAW bersabda :
انّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ مَنْ عَادَ لِي وَلِيًّا فَـقَدْ اَذ نْتُهُ بِالحَرْبِ...Lihat Selengkapnya
15 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda
مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيْرِهِ شَيْئًا فَلْيَصبِرْ, فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنَ السُلْطَانِ شِبْرًا مَا تَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً...Lihat Selengkapnya
14 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Dalam hadits riwayat Bukhari dari Anas Ibn Malik, dijelaskan, bahwa ketika menjalang keberangkatan mi’raj ke langit, malaikat Jibril (mahluk-bukan Khaliq)), atas perintah Allah SWT, meningkatkan (jallaab) iman Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda Rasulull...Lihat Selengkapnya
14 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Hadits sahabat ‘Ubadah Ibn Shamit, riwayat Imam Ahmad, Thabrani dan Abu Nuaim:
لاَ يَزَالُ فِي أُمَّتِي ثَلاَ ثُونَ بِهِمْ تَقُـوْمُ الاَرْضُ وَبِهِمْ يُمْطَـرُوْنَ وَبِهِمْ يُنْـصَرُوْنَ...Lihat Selengkapnya
14 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Hadits sahabat ‘Ubadah Ibn Shamit, riwayat Imam Ahmad, Thabrani dan Abu Nuaim:
لاَ يَزَالُ فِي أُمَّتِي ثَلاَ ثُونَ بِهِمْ تَقُـوْمُ الاَرْضُ وَبِهِمْ يُمْطَـرُوْنَ وَبِهِمْ يُنْـصَرُوْنَ...Lihat Selengkapnya
14 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi
(للغَوث بالغوث) - LILGHOUTS - BILGHOUTS , tidak kontroversi dengan aqidah Islamiyah. Dalam sistem seluruh terekat manapun, menyimpulkan bahwa kunci keberhasilan ma’rtifat dan berkah dari Allah Swt, tergantung pelaksanaan prinsip رَابِطَةُ الشيْخ - kuatnya hubungan batin antara Guru Mursyid dan murid.
14 jam yang lalu · Telah disunting · Suka
Ahmad Dimyathi Firman Allah Swt, Qs. an-Nur : 55
وَعَدَاللهُ الذِيْنَ اَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُواالصَالحَاتِ لَيَسْتَخْلِفِنَّهُمْ في الاَرْضِ كَمَااسْتَخْلَفَ الذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنّنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمْ الذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبـَدّ ِلَنَّهُمْ ...Lihat Selengkapnya
14 jam yang lalu · Suka
Ahmad Dimyathi Hubungan dengan Kedudukan Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef, Muallif Shalawat Wahidiyah QS wa RA (KETIKA SUGENGNYA).
Banyak Ulama dan Kiyai di Jawa timur yang mendapat rukyah shalihah, antara lain :
a). Bapak Kiyai Muhammad Fauzan, Pengasuh PP “Salafiyah”,...Lihat Selengkapnya
14 jam yang lalu · Telah disunting · Suka · 1
Ahmad Dimyathi ANDA BERTANYA : Galih Gin bagaimana jika ada seseorang/golongan yg mempunyai faham tidak meyakini adanya WALI ALLAH SWT / INSAN KAMIL MUKAMIL .-------------------------------KAMI MENJAWAB : ORANG YANG DEMIKIAN ITU BERARTI TIDAK SESUAI DENGAN AQIDAH ISLAMIYYAH.
14 jam yang lalu · Telah disunting · Suka
Ahmad Dimyathi ANDA BERTANYA : BoOyow CEngoohh pak dim dlm mujahadah sebelum kita benar2 wusul kpd Allah berarti kita senantiasa berhubungan dengn beliau sang guru sejati,mohon penjelasannya,trima kasih. ---------------------------------------------------------KAMI M...Lihat Selengkapnya
14 jam yang lalu · Suka · 1
BoOyow CEngoohh Alhamdulillah,trima kasih pak atas penjelasannya
14 jam yang lalu · Batal Suka · 1
Ahmad Dimyathi Apabila seorang yang berpangkat Al-Ghauts itu meninggal dunia, maka Allah akan mengangkat hamba atau kekasih-Nya yang lain untuk menduduki posisi itu. HADROTUL MUKARROM MBAH KH. ABDUL MADJID MA'ROEF MU'ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH AL-GHOUTS FII ZAMANIHI RA...Lihat Selengkapnya
No comments:
Post a Comment