Friday, January 31, 2014

003.13.517 - MUTIARA KATA Muhammadun Bassaru lakal basari

XIII. 13.517 "PUISI, MUTIARA KATA DAN LAGU-LAGU ISLAMI"

Muhammadun Bassaru lakal basari
bal Huwa kal yakuti bainal hajari

Kanjeng Nabi Muhammad SAW iku menungso
Nanging ora koyo lumrahe menungso
Balik Kanjeng Nabi SAW Iku koyo inten
lungguh karo jinis watu dudu inten.

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !.
  • Ahmad Dimyathi YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !--------------------------------Nabi SAW Bukan Manusia Biasa

    Pada pertemuan yang lalu sudah kita jelaskan bahwa para ulama para pewaris nabi saja memiliki kedalam ilmu, kesiapan bathin yang begitu tinggi untuk menafsirkan Al Qur’an kalam Allah, demikian pula untuk memahami hadis Nabi-nya. 

    Imam-imam kita ulama-ulama kita as shalihin min ahli wilayah, yang salih dan termasuk kelompok wali-wali Allah, kekasih Allah itu selalu hatinya tidak pernah lupa kepada Allah Swt. Selalu membawa an ta’budallah ka anaka tara faillam takuntara fainnahu yarak (beribdahlah engkau pada Allah seolah engkau melihat Allah dan jika tidak bisa sadarilah bahwa Allah melihatmu). Apalgi Rasulullah Saw selaku makhluk yang paling utama.

    Makhluk Allah yang paling utama Sayyidina Muhammad Saw diberikan kelebihan-kelebihan oleh Allah Swt. Walaupun salah satu sifatnya basyarun mislukum, manusia seperti kalian, demikian satu ayat al Quran menyatakan. Tapi basyarun mislukum dalam ayat itu yang sudah dibatasi oleh Allah SWT keumumannya. Dengan apa? Yuha ilayya, aku diberi wahyu, dalam bagian ayat itu selanjutnya.

    Jadi Yuha ilayya sudah memberikan membatasi keumuman yang ada pada; ‘qul innamaa ana basyarun mitslukum’. 
    Tetap dengan ada dasar Yuha ilayya “terbatas”, jadi pribadinya hanya dalam sedikit hal saja sama dengan manusia pada umunya, baik fisik, karakter,keerdasan, budi pekerti dan lain sebagainya. 

    Dengan adanya Yuha ilayya, jelas sudah menunjukan berbeda, sebab orang yang mendapatkan wahyu bukanlah sembarang orang, tidak sembarang basyar.

    Walaupun disebut pada permulaannya; ‘ kana mislukum’, nabi adalah manusia seperti kalian, pasti mislukumnya, mitslukum mukhtarin, orang sepeti kalian tapi orang pilihan, al-muhtarin, al mahfudzin, yang dijaga, al ma’sumin, yang terpelihara, tidak bisa diakatakan sama. 

    Makanya apapun disini, tidak bodoh yang menurunkan wahyu dengan perintah qul innamaa ana basyarun mislukum. Lalu kenapa Allah Swt mengatakan qul innama ana basyarun mitslukum? Untuk menandaskan bahwa wahyu terakhir diturunkan pada seorang rasul dari golongan manusia seperti kalian, bukan jin bukan pula malaikat, yang bisa kalian tiru, dan kalian jadikan panutan. Wallahu’alam.
  • Ahmad Dimyathi Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh !... Subhanallah. Allahumma sholli ala sayyidinaa wa nabiyyina Muhammadin wa ala ali sayyidina wa nabiyyina Muhammadin SAW. Allah dan malaikat-Nya saja kan jelas BERSHOLAWAT dan di surah Al Ahzab menyuruh kita untuk bersholawat pada Kekasih- Nya itu.. dll keutamaan Rasulullah SAW sbg Wakil Yang Sempurna Allah di muka bumi ini.... smg dg segala kedhoifan, kedholiman dan kebodohan kita , kita diberi kemampuan oleh Allah swt untuk mengikuti sunnah- sunnahnya Rasulullah SAW.. Aamin. ayat lain jg jelas .. maaf, jd semangat nih DULUR2.... Qul inkuntum tuhibbunallah fattabiunii.. JIka kamu ingin dicintai Allah maka ikutilah Aku (Rasulullah saw), Yuhbibkumullah wayagfirlakum zunubakum , Allah akan mencintaimu da mengampuni dosa- dosamu,, jadi jelas sudah panutan utama kita adalh Beliau SAW untuk mencintai Allah dg mencintai Rasulullah SAW, maaf ya .. kalo salah tolong koreksi dan ditambah/disempurnakan, salam kenal dr sy yg doif dholim dan bodoh ini.......Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh (baca selalu dmnapun dan kapanpun ada kesempatan !).
  • Ahmad Dimyathi Alhamdulillah, allah menentukan pilihan yang tepat kepada hambanya yang mendapat tugas lebih dari hamba-hambanya yang lain. shallahu ala sayyidinaa muhammad shallallahu alaihi wasallam. Meski keberadaan rasulullah saw sebagai manusia biasa tapi allah menentukannya sebagai hamba yang sempurna dan luar biasa dengan pembawaannya selaku penyempurna akhlak dan sumber suri tauladan bagi hamba-hamba-Nya yang lain. Semoga beliau, sahabat dan keluarga serta keturunannya dan kita semua sebagai ummatnya selalu mendapat magfirah, petunjuk, ampunan dan kemuliaan serta syafaat hingga yaumil akhir. Amin ya rabbal alamin.
  • Ahmad Dimyathi YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !

No comments:

Post a Comment